KOMPAS.com - Endah Safitri (27), tewas bersimbah darah di kamar kos di Srinindito Baru, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kota Semarang pada Sabtu (15/1/2022).
Ia tewas dibunuh oleh suaminya sendiri, Kanipah alias Andre (33) pada Kamis siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Sebelum kejadian, Endah sempat mengantarkan makanan ke tetangga kos, Yuni. Tak berselang lama, Yuni mendengar pertengkaran dan teriakan korban yang meminta tolong.
Baca juga: Polisi Buru Suami yang Bunuh Istrinya di Kamar Kos, Petugas Temukan Pisau di Lapangan
Yuni pun bergegas ke kamar kos korban, namun ia tak berani masuk karena melihat Endah dipukuli oleh suaminya yang juga sedang membawa pisau.
Melihat hal tersebut, Yuni berlari meminta pertolongan warga sekitar.
Saat warga mulai berdatangan ke lokasi, Yuni sempat melihat pelaku melarikan diri dengan membawa pisau.
Sementara Endah ditemukan tewas tengkurap di lantai bersimbah darah penuh luka.
"Saksi bermaksud melihat kejadian di rumah itu namun sampai di depan rumah melihat suami korban lari sambil membawa pisau dan kondisi korban sudah bersimbah darah dengan posisi tengkurap di lantai," jelasKasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Usai Bunuh Istrinya di Kamar Kos, Pelaku ke Tempat Mertua dan Menangis, Bajunya Bernoda Darah
Kondisi pakaian Andre penuh dengan noda darah dan ia terlihat menangis. Ia datang ke rumh mertuanya untuk menjemput anaknya yang berusia empat tahun untuk dibawa kabur.
"Saksi lainnya sekitar pukul 13.00 WIB melihat suami korban datang ke rumah orangtua korban dengan maksud menjemput anaknya dengan keadaaan noda darah di baju dan celananya. Ketika ditanya kenapa hanya dijawab geleng geleng dan sambil menangis pergi membawa anaknya dan pergi dari rumah mertua," jelas Donny.
Baca juga: Penghuni Kamar Kos yang Tewas di Semarang Diduga Dibunuh Suami, Dipukul dan Ditusuk
Belakangan ia diketahui telah membuang pisau yang digunakan untuk membunuh istrinya.
Pisau yang menjadi barang bukti itu berhasil ditemukan oleh petugas Polsek Semarang Barat di sebuah lapangan bulu tangkis yang tak jauh dari lokasi pembunuhan.
"Korban berantem dengan suami terus korban ditusuk pisau. Ada lebih 5 tusukan. Dia (pelaku) pergi naik motor buang pisau, jemput anak di rumah mertuanya," kata dia.
Ketua RT II, Martoyo mengatakan korban dan suaminya baru 2 minggu tinggal di kos tersebut. saat tinggal, mereka berdua telah lapor ke pihaknya sebagai RT.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.