Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswi Yatim Dihina Bodoh dan Miskin oleh Guru gara-gara Belum Bayar Buku dan SPP

Kompas.com - 15/01/2022, 06:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - IP, siswi yatim piatu yang bersekolah di SMP Neger 28 Medan dihina miskin dan bodoh oleh 2 oknum guru di sekolah.

Ironisnya, IP dihina miskin dan bodoh di hadapan teman-temannya yang ada di ruang kelas.

Dikutip dari Tribun Medan, IP bercerita peristiwa tak mengenakkan tersebut terjadi saat dirinya belum membayar uang buku dan uang sekolah.

"Jadi itu kejadiannya sudah berulang, waktu itu berawal saya belum bayar uang sekolah dan uang buku, ketika di ruangan kelas saya mengobrol sebentar dengan teman, lalu tiba tiba saya dilempar dan di katain udah miskin bodoh mau jadi apa," cerita siswi kelas III SMP ini.

Ia kemudian menyampaikan kejadian tersebut kepada kakak dan orangtuanya yang meresponnya dengan sikap bijak. Dua guru yang menghina anak yatim tersebut diketahui bernama Refia Samosir dan Masrohima.

Baca juga: Belum Bayar Buku dan SPP, Siswi Yatim di Medan Dihina Bodoh dan Miskin oleh Gurunya

Ibu asuh geram

Ilustrasi sekolahMChe Lee/Unsplash.com Ilustrasi sekolah
Vivi, ibu asih IP mengaku geram saat tahu anak asuhnya dihina oleg guru di sekolah.

"Kalau di-bully sama teman mungkin masih bisa saya atasi, tapi ini anak saya dihina oleh seorang pengajar. Dimana seharusnya mereka menjadi contoh malah memberikan perlakuan yang tidak baik," ucap Indah kepada Tribun Medan.

Vivi kemudian memberanikan diri untuk melaporkan kasus penghinaan ini ke DPRD karena kejadian itu bukan pertama dialami IP.

"Saya berani lapor ke DPRD karena anak saya sudah beberapa kali mendapat hinaan itu. Pertama waktu enam bulan lalu dan ini ketika pembagian rapot kemarin," ucapnya.

Baca juga: Persoalkan Pencairan Bansos di Surabaya yang Berbelit-belit, Risma: Terlalu Rumit, Kasihan Orang Miskin

Menurut Vivi, IP adalah anak yang baik dan jika ia tak membelanya, IP tak akan berani lagi mengadukan perbuatan tak menyenangkan yang selama ini ia terima.

Ibu IP, menurut Vivi sudah meninggal dunia. Sementara sang ayah tak jelas keberadaannya.

"Mereka itu ibunya sudah meninggal, ayah nya juga tidak jelas akhirnya saya asuh dari dulu tidak pernah menyusahkan tapi ko bisa-bisanya anak saya dihina, jelas saya tidak terima," jelasnya.

Vivi juga menceritakan saat di mediasi oleh Wakil ketua DPRD Ihwan Ritonga, ia terus memasang badan untuk sang anak.

"Waktu mediasi, itu ada dua guru, guru yang hina IP dengan sebutan bodoh, miskin tidak mengaku kesalahannya dan yang bilang IP waras atau tidak itu mengakui kesalahannya," tutur Vivi.

Baca juga: Desa Pesepak Bola Pratama Arhan Masuk Kategori Desa Miskin di Blora, Begini Respons Bupati

Ilustrasi siswaDOK. PIXABAY Ilustrasi siswa
Saat mediasi, Vivi memberanikan diri mengungkapkan perasaan anak asuhnya yang selama ini dipendam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com