KOMPAS.com - Nurjanah (54), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Potu, Kecamatan/Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan mayat suaminya, Ibahim (55) selama empat hari di dalam rumah.
Nurjanah adalah difabel lumpuh dan bisu. Sementara suaminya, Ibrahim juga diketahui sebagai difabel bisu.
Keberadaan mayat Ibrahim diketahui setelah warga sekitar mencium aroma tak sedap dari arah rumah Nurjanah yang selalu terrtutup.
Dan berikut 6 kasus simpan jenazah dalam rumah yang terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air:
SA mengaku menyimpan bayi perempuan itu selama tiga bulan.
Kepada petugas ia bercerita melahirkan bayi itu seorang diri di kamar mandi rumah pada Mei 2017 dengan metode waterbirth (di dalam air).
Metode tersebut ia ketahui dari Youtube. Namun ia tak tahu cara menangai bayi pasca-persalinan. Bayi yang dilahirkan dalam keadaan hidup itu pun meninggal dunia.
Ibu satu anak itu mengaku panik dan kalut hingga akhirnya membungkus jasad bayi merah tersebut dengan plastik hitam.
Baca juga: Seorang Ibu Simpan Jasad Bayinya di Lemari Pendingin Selama 3 Bulan
Ia kemudian memasukkan bayi dalam freezer kulkas di rumahnya. Dua hari kemudian, mayat bayi yang sudah membeku itu dipindahkan ke lemari pendingin yang ada di tempat pencucian milik suaminya.
Sebelum dimasukkan ke dalam lemari pendingin, mayat bayi yang sudah membeku itu ditaruh di dalam panci.
Panci itu bercampur dengan bahan makanan lain. Hingga akhirnya mayat bayi itu ditemukan oleh pembantu rumah tangga pada Rabu (2/8/2017) sekitar pukul 19.30 Wita.
Baca juga: Kronologi Ibu Simpan Bayi di Lemari Pendingin Selama 3 Bulan
Rumah tersebut ditinggali oleh pasangan suami istri Nanung Sobana (86) dan Neneng Hatidjah (77).
Di rumah itu juga tinggal tiga anak mereka yakni Hera Sri Herawati (51), Erna Hendrasari (49), dan Denny Rohmat (43).
Kerangka utuh di dalam rumah tersebut tersebut adalah Nanung dan anaknya, Hera.
Baca juga: Simpan 2 Kerangka Mayat di Rumah, 1 Keluarga Diduga Alami Kelainan
Mayat Nanung dan Hera disimpan oleh Neneng untuk sembuhkan santet yang ia percaya diderita oleh Erna Hendrasari, anak keduanya yang menderita sakit TBC
Dua kerangka manusia itu ditemukan pertama kali oleh petugas Puskesmas Melongasih, Zacky Rahman yang akan memeriksa anggota keluarga di rumah tersebut.
Saat itu Neneng menolak diperiksa dengan alasan sang suami sedang tidur. Zacky percaya karena ia melihat seseorang tidur berselimut di ruang tamu.
Di waktu yang berbeda, Neneng kembali diperiksa karena alasan yang sama. Petugas pun curiga apalagi ia mencium bau busuk menyengat di dalam rumah.
Ternyata seorang tertidur itu adalah kerangka Hera yang berada di bawah kerangka Nanung.
Baca juga: Misteri Keluarga Neneng yang Simpan Mayat Suami dan Anaknya di Rumah