KENDARI, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Polisi Air dan Udara (Pol Airud) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), masih melakukan penyelidikan atas kasus pembajakan kapal tanker di Perairan Morosi, Kabupaten Konawe, oleh 6 orang kawanan perompak pada Kamis (6/1/2021) lalu.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Patroli Polisi Air dan Udara (Pol Airud) Polda Sultra, Komisaris Polisi (Kompol) Wahyu Adi Waluyo SIK mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK) kapal tanker SPOB Graha 21 yang menjadi korban dari peristiwa pembajakan di Perairan Morosi atau sekitar 1,5 nautical mile dari Dermaga PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Konawe.
Sedangkan untuk pengelola Pelabuhan Morosi, lanjut Wahyu, hanya diinterogasi dan belum dilakukan pemberkasan perkara atau BAP.
"Masih dalam proses lidik. Kami sudah olah TKP, belum ada penyitaan barang apapun dari perkara ini," kata Wahyu, kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Perompak Bersenjata Tajam Bajak Kapal Tanker di Perairan Sultra, Ancam Nakhoda dan Ikat ABK
Ia mengungkapkan, para perompak sudah merencanakan pembajakan kapal tersebut.
Belum dapat dipastikan apakah pelakunya merupakan kelompok profesional atau bukan.
Wahyu menambahkan, kapal tanker itu merupakan kapal penyuplai BBM untuk tongkang dan tugboat di sekitar kawasan industri Morosi, Kabupaten Konawe.
Kapal tanker itu milik perusahaan swasta, bukan bagian dari PT VDNI.
Kapal itu berlayar dari pelabuhan laut Garongkong, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.