KOMPAS.com - Mita Aprilianty (18), warga Kota Tasikmalaya tergiur dengan bujuk rayu yang menyuruhnya membuka rekening baru dengan memberi imbalan Rp 200.000.
Bukan hanya Mita. Tapi ada 48 pelajar dan masyarakat Kecamatan Mangkubumi dan Cihideung Kota Tasikmalaya.
Mereka tak menyadari jika menjadi korban penipuan karena datanya digunakan untuk judi online.
Baca juga: Puluhan Warga Tasikmalaya Tertipu, Buka Rekening Baru, Identitasnya Digunakan Pelaku Judi Online
Pengoperasian judi online tersebut memakai akun akun bernomor rekening seseorang untuk melakukan transaksi perjudian lewat game online.
Sehingga tagihan dari pinjaman game online tersebut nantinya akan menagih ke data identitas yang selama ini didaftarkan salah satunya nomor rekening
Menurut Mita, pelaku adalah orang baru ia kenal dan ia mengira pelaku adalah pihak yang memberikan bantuan uang tunai.
"Waktu itu setiap nomor rekening yang buat baru ada catatannya. Tapi catatannya sekarang sudah hilang. Kejadian ini terjadi sejak Oktober 2021 kemarin. Sampai akhirnya kami tersadar bahwa rekening itu dibuat untuk penipuan judi online," kata Mita, Sabu (8/1/2022).
Baca juga: Hendak Beli Mobil di Marketplace, Pria di Salatiga Malah Tertipu Rp 82 Juta
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya AKP Agung Tri Poerbowo membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan ada 48 yang menjadi korban. Dari para korban, ada tiga orang yang mendapat teror tagihan lewat telepon supaya membayar utang.
Padahal para korban tak pernah melakukan pinjaman kepada pihak manapun.
"Iya, memang betul di wilayah Kota Tasikmalaya kami mendapatkan laporan modus penipuan pembukaan rekening untuk judi online. Selama ini para korban diminta untuk membuka rekening baru dengan bujuk rayu diberi imbalan Rp 200.000 sebelumnya oleh pelaku," jelas Agung, Sabtu.
Baca juga: Tertipu Investasi Bodong Tambang Digital, Warga Makassar Rugi hingga Rp 10 Miliar
Menurutnya setelah menbuat rekening baru, ATM diambil penyuruhnya.
"Sampai sekarang terus diselidiki dan kemungkinan ada korban lainnya. Masyarakat diminta berhati-hati dengan banyak modus penipuan berbujuk rayu saat ini. Korban disuruh buat rekening baru dan ATM-nya diambil penyuruhnya," ujar dia.
Kasus tersebut kini masih ditelusuri oleh pihak kepolisian.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.