Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kemacetan di Palembang, Menhub Budi Minta Kepala Daerah Integrasikan Angkutan Umum

Kompas.com - 06/01/2022, 18:55 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di Palembang, Sumatera Selatan mulai mengalami kepadatan sejak beberapa tahun terakhir.

Hal itu karena jumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, di Palembang terus bertambah.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta agar seluruh angkutan umum yang ada di Palembang terintegrasi sehingga mobilitas warga yang menggunakan kendaraan pribadi dapat berkurang.

Baca juga: Bocah 5 Tahun Tewas Tertimpa Pagar di Palembang, Orangtua Lapor Polisi

Budi pun berharap peran aktif dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Wali Kota Palembang Harnojoyo untuk lebih gencar mensosialisasikan penggunaan angkutan massal, baik Light Rail Transit (LRT), bus dan oplet serta angkutan air (perahu getek, speedboat) agar dapat terintegrasi dengan baik

Hal itu dilakukan agar minat warga untuk menggunakan angkutan massal menjadi lebih tinggi.

"Bahwa angkutan massal sangat berguna untuk kota besar, menjadi salah satu untuk mengurangi polusi dan kemacetan," kata Budi ketika memberikan keterangan pers di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Sama tapi Tak Serupa, Ini Beda LRT Jabodetabek, LRT Jakarta, dan LRT Palembang

Menurut Budi, Palembang adalah kota terlengkap yang memiliki fasilitas angkutan massal. Mulai dari LRT hingga angkutan air.

Keberhasilan penggunaan angkutan massal sendiri nantinya akan menjadi percontohan kota lain agar memaskimalkan penggunaan untuk mengurangi polusi serta kemacetan.

"Saya harap ada kondisi yang baik untuk memberikan harga (tiket angkutan massal) yang terjangkau," ujarnya.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, kepadatan lalu lintas di Palembang kini memang telah mulai dirasakan.

Sehingga, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pemerintah daerah mencari solusi untuk mengurai kemacetan tersebut.

Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan angkutan massal.

"Kita punya transportasi modern nyaman murah, harus permudah lagi akses menujunya dan kepraktisan lain, bahkan terobosan penggantian bus penumpang," jelas Herman.

Kemenhub sendiri berencana akan memberikan subsidi khusus kepada para pelajar sebesar Rp 25.000 untuk penggunaan transportasi massal.

Sehingga minat penggunaannya akan terus mengalami peningkatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com