PATI, KOMPAS.com - Nur Chamim (45), Sekretaris Desa (Sekdes) Gajihan, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah tak kuasa menolak keinginan kedua putrinya yang minta dibelikan mobil bernilai fantastis.
Putrinya Amnesty Ratu Urbaningrum Chamim (8), kelas 2 SD memimpikan Jeep Wrangler Rubicon. Sementara kakaknya, Ailza Richarda Chamim (18) tamatan SMA mendambakan Honda HRV.
"Gegara terbius Tiktok yang sering memposting kado ultah berupa mobil, saya pun dibisiki anak-anak: 'Pah kalau dikado gini, saya jadi semangat belajar'. Saat itu saya bilang dik Nesty kalau kamu rangking satu, minta apa kubelikan," ungkap Nur Chamim saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Ini Sosok Sekdes di Pati Bergaji Rp 3 Juta yang Hadiahi Anak Mobil Rubicon dan HRV
Ternyata di sekolahan putri bungsunya, Amnesty Ratu Urbaningrum Chamim (8) bisa meraih rangking satu hingga akhirnya menagih janji.
"Saya sakit kepala saat minta Rubicon, waduh ini kan bukan mobil sembarangan, mahal. Namun saya harus menepati janji dan kebetulan ada rejeki," kata Nur Chamim.
Mendengar keinginan adiknya terwujud, Ailza Richarda Chamim (18) yang akhirnya lolos diterima di fakultas kedokteran salah satu universitas di Solo juga ikut menagih janji.
"Kalau adik dibelikan mobil saya juga minta HRV. Waduh ini tambah berat, harus mengatur keuangan dan modal usaha selama ini. Karena ada rezeki ya sudahlah diwujudkan. Ini murni kasih sayang bukan bermaksud pamer," jelas Nur Chamim.
Saat itu juga, keponakan Nur Chamim, Nadin Berlian Rica Prasetya (10) siswi SD yang mendengar kabar tersebut juga ikut-ikutan ingin dibelikan mobil. Akhirnya Bunari (48), kakak kandung Nur Chamim pun juga ikut mengamini permintaan putrinya.
"Berikutnya anak kakak saya, Haji Bunari yang mendengar minta mobil Alphard. Ya sudah kami diskusi dan hadiah dikirim saat momen perayaan ultah anak saya. Ultahnya 27 Desember tapi dirayakan 1 Januari," kata Nur Chamim.
Baca juga: Tidak Berniat Pamer, Sekdes di Pati yang Hadiahi Anak 2 Mobil Mewah Minta Maaf
Nur Chamim menegaskan, hadiah mobil mewah dari orangtua untuk anak-anak tersebut tidak dimaksudkan untuk pamer kekayaan kepada publik.
Dia hanya ingin menunjukkan jika sejatinya rasa kasih sayang terhadap keluarga tak sebanding dengan harta. Nur pun berharap tidak muncul persepsi negatif dari masyarakat atas hal itu.
Hadiah barang mewah tersebut sekaligus juga untuk memotivasi anak-anaknya menyusul ia lahir dari keluarga yang tidak mampu.
Selepas SMP sempat berhenti sekolah karena orangtua tidak mampu mengambil ijazah. Nur kemudian bekerja menjadi buruh bangunan di Jakarta. Sepulang dari Jakarta, Nur lantas disekolahkan oleh pamannya di salah satu SMK di Kudus.
"Saya sempat kerja buruh bangunan hingga akhirnya lolos jadi Sekdes," ujar Nur Chamim.
Meski menjabat Sekdes Gajihan, Nur Chamim selama ini juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses yang menggeluti bisnis jual beli tanah, bos madu, usaha pertanian dan perkebunan. Pun demikian keluarga besarnya termasuk Bunari yang juga pengusaha di bisnis yang sama.