Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Banyak Masalah, Tes Perangkat Desa di Blora Diminta Ditunda

Kompas.com - 04/01/2022, 14:48 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Sejumlah massa melakukan aksi demonstrasi menuntut pengisian perangkat desa di Blora ditunda.

Aksi tersebut digelar di depan Kantor Kejaksaan Negeri Blora pada Selasa (4/1/2022) dengan beragam atribut berupa tulisan, poster, spanduk, mobil komando hingga pengeras suara.

Salah seorang demonstran, Seno Margo Utomo mengatakan demonstrasi tersebut dilakukan karena banyaknya dugaan pelanggaran dalam pengisian perangkat desa di Kabupaten Blora.

Baca juga: Gelapkan Uang Premi Asuransi 31 Perangkat Desa, Pasutri di Wonogiri Ditangkap Polisi

"Jadi kami melakukan demo karena tes perades di Blora itu ruwet, banyak permasalahan, dan itu yang membuat tesnya (harus) ditunda," ucap Seno di lokasi.

Menurut dia, ada oknum anggota DPRD Kabupaten Blora yang diduga terlibat dalam pengisian perangkat desa pada tahun ini.

"Ada oknum DPRD yang sampai dilaporkan ke Polda karena dia sudah minta tahun kemarin, tahun ini dia minta lagi, nah yang diminta marah-marah," kata dia.

Dengan beragam problematika tersebut, para demonstran juga menuntut agar pelaksanaan pengisian perangkat desa perlu dilakukan evaluasi secara besar-besaran.

"Ada akar masalah yang belum terungkap," ujar dia.

"Kok ada ketua partai menjadi fasilitator, ada pemalsuan data, ada juga tes CAT (Computer Assisted Test) yang sebenarnya ini kewenangan desa diambil oleh kabupaten yang agak berbau pengondisian, terus politik uang yang muncul, itu semua belum ditangkap. Tuntutan kami evaluasi besar, kalau enggak ya batalkan," imbuh dia.

Usai melakukan orasi di depan, para demonstran kemudian melakukan audiensi dengan Kejaksaan Negeri Blora.

Mereka kemudian diterima oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora, Yohannes Avilla Agus dan sejumlah jajarannya.

"Tentu saja saya akan mengambil langkah sesuai dengan kewenangan, saya tidak akan melampaui ekpektasi atau di luar kewenangan saya, kalau toh carut marutnya perangkat desa ini tidak berjalan dengan transparan, tentunya saya akan memberi saran kepada bupati, untuk dibenahi, dievaluasi secara mendasar, bahwa perangkat desa ini akan berjalan dengan transparan," ucap Avilla.

Sekadar diketahui, setidaknya ada 194 desa yang melakukan tes pengisian perangkat desa dengan jumlah lowongan sebanyak 857 jabatan.

Baca juga: Dugaan Jual Beli Jabatan Perangkat Desa di Blora, Kejari: KPK Turun Memantau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com