KOMPAS.com - Muhammad Endang Juanedi memiliki jembatan perahun ponton di Karawang, Jawa Barat dengan omzet Rp 20 juta per hari.
Jembatan perahu poton itu diketahui menghubungkan Desa Anggadita Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, menyeberangi Sungai Citarum.
Untuk sekali menyeberang tarifnya Rp 2.000.
Sementara itu di Banyuwangi, Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) yang berpusat di Pasar Kecamatan Tegalsari melakukan ritual khusus agar Timnas Indonesia menang melawan Timnas Thailand.
Dua berita tersebut menjadi perhatian para pembaca dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:
Jembatan perahu poton itu diketahui menghubungkan Desa Anggadita Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, menyeberangi Sungai Citarum. Sekali menyeberang tarifnya Rp 2.000
Saban hari Kardi mengaku sedikitnya enam kali melintasi jembatan penyeberangan perahu poton itu.
Hal itu ia lakukan karena pekerjaannya mengantarkan roti ke warung-warung di area kawasan industri yang berada di seberang Sungai Citarum.
"Sangat terbantu. Kalau muter sejaman (sekitar satu jam)," ungkap dia.
Ia pun mengaku tak keberatan membayar Rp 2.000 saat menyeberang. Sebab jika memutar justru ongkos transportnya lebih besar.
https://regional.kompas.com/read/2021/12/30/062008378/cerita-pengguna-jembatan-Baca juga: Cerita Pengguna Jembatan Haji Endang Beromzet Rp 20 Juta Per Hari: Hemat Waktu 1 Jam
Kala itu jembatan yang adalah hanyalah perahu penyeberangan biasa yang terbuat dari kayu.
"Karena jalan buntu, agar kampungnya enggak terisolasi maka perlu dibangun penyeberangan. Dulu ini tempat menyeberang kerbau," kata dia.
Endang mengaku, sempat meminta izin kepada Bupati Karawang saat itu, Dadang S. Muchtar. Ia menawarkan kerja sama dengan pemda.