Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Klitih di Yogyakarta, Haedar Nashir: Ini Campuran Kenakalan Remaja dan Budaya Kekerasan yang Terbiarkan

Kompas.com - 29/12/2021, 18:36 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara terkait fenomena klitih yang kembali marak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Haedar mengatakan, klitih atau kejahatan jalanan merupakan campuran antara kenakalan remaja dan budaya kekerasan yang dibiarkan.

Baca juga: Sultan Sebut Biaya Konsultan Anak Pelaku Klitih Mahal, Buka Opsi Hidupkan Kembali Prayuwana

"Ini bentuk campuran antara kenakalan remaja dengan budaya kekerasan yang terbiarkan sehingga menjadi lazim," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (29/12/2021).

Untuk mengatasi fenomena klitih, butuh peran aktif keluarga. Menurut Haedar, keluarga bisa menanamkan nilai damai dan antikekerasan sejak dini.

Tak hanya peran serta keluarga, lembaga pendidikan memiliki porsi sendiri dalam menanggulangi aksi klitih. Lembaga pendidikan berperan dalam melakukan reorientasi pembelajaran yang lebih preventif dan kuratif.

Lembaga pendidikan juga tidak boleh gagap sehingga dapat menghilangkan perspektif dalam menjalankan fungsi edukasi dalam menghadapi berbagai hal seperti kekerasan, tindakan asusila, hingga masalah korupsi.

"Asusila perlu perlu dimasukan kedalam perspektif pendidikan karena ini juga masalah sosial," imbuh dia.

Lanjut dia, fenomena klitih terus terjadi karena kontrol sosial yang lemah. Sehingga, kenakalan terkesan dibiarkan terjadi.

"Dibutuhkan kerja simultan antara lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Kalau di Yogyakarta muncul klitih  maka ketiga aspek itu perlu reorientasi dan instropeksi," katanya.

Baca juga: Ramai Tagar #SriSultanYogyaDaruratKlitih, LPA Sebut Pemicu Klitih karena Remaja Tak Nyaman di Keluarga

Ditemui terpisah, Bupati Sleman Kustini mengaku, Pemkab Sleman akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menangani klitih atau kekerasan jalanan.

"Kalau yang sudah melakukan tindakan kriminal ya diserahkan polisi, kalau yang belum ya ditangani agar jadi anak yang cerdas dan terarah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com