PALEMBANG,KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Palembang, Sumatera Selatan sejak dini hari membuat seluruh sudut kota terendam banjir, Sabtu (25/12/2012).
Kondisi banjir itu membuat seluruh jalan raya dan rumah warga terendam air dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Pantauan KOMPAS.com di lapangan, banjir tersebut terjadi di kawasan Seberang Ulu 1 dan Seberang Ulu 2.
Baca juga: Tersedot Mesin Pompa Air, Seorang Pekerja di Palembang Ditemukan Tewas
Kemudian jalan protokol Kapten Rivai, Basuki Rahmat, Sudirman, R Soekamto, Letnan Sumanjuntak dan Kolonel H Burlian.
Seluruh kendaraan yang terjebak banjir, baik roda dua dan roda empat mengalami mogok karena mesin terendam air.
Akibatnya, kemacetan panjang hampir terjadi di seluruh jalan protokol.
Baca juga: Sungai Batang Lubuh Meluap, 287 KK Terdampak Banjir di Rokan Hulu
Yanto (48) warga Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang mengatakan, kondisi air mulai naik ke permukaan sekitar pukul 04.00 WIB.
Debit air yang tinggi, tak mampu ditampung oleh bendungan sungai hingga menyebabkan banjir merendam rumah warga.
"Ini kejadian keempat bajir besar selama beberapa tahun. Sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini," kata Yanto.
Ia melanjutkan, bendungan sungai sebelumnya memang sempat dikeruk. Hanya saja, lantaran hujan yang terjadi sangat deras membuat air menjadi semakin tinggi.
"Barang-barang di rumah terpaksa ditinggikan agar tidak terendam," ujarnya.
Akibat fenomena La Nina
Terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan Wandayantolis mengatakan, hujan ekstrem dengan curah lebat ini baru terjadi sejak 31 tahun terakhir.
Dari catatan mereka, curah hujan di Palembang mencapai 159.7 milimeter.
"Ini adalah rekor tertinggi curah hujan pada bulan Desember sejak 31 tahun terakhir," ujarnya.
Baca juga: Apa itu La Nina dan Dampaknya Bagi Indonesia
Ia pun mengatakan, curah hujan tinggi tersebut berlangsung akibat fenomena La Nina.
Wandayantolis juga mengimbau kepada warga agar waspada ketika hujan tinggi berlangsung.
"Terutama yang tinggal di bantaran sungai kami imbau untuk tetap waspada," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.