BADUNG, KOMPAS.com - Sesosok mayat yang tak bisa diidentifikasi jenis kelaminnya ditemukan di tebing Karang Boma, Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (23/12/2021) siang.
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, kondisi mayat saat dievauasi berada di tebing dengan tubuh yang tak bisa dikenali.
"Korban berada di bagian tebing sedalam kira-kira 20 meter, dilihat dari kondisi jenazahnya yang nyaris terlihat bagian tulang tubuhnya, diperkirakan sudah meninggal berhari-hari," kata Darmada, Kamis.
Baca juga: WN Meksiko Ajukan Permohonan Jadi WNI, Alasannya Cinta Indonesia dan Ingin Bantu Ekonomi Bali
Darmada menjelaskan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat sekitar pukul 10.30 Wita.
Saat itu, warga curiga terhadap bau busuk yang menyengat di sekitar tebing. Setelah dicek, mereka terkejut dengan adanya sosok mayat yang sudah membusuk.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).
"Kami tadi terima laporannya jam 10.35 Wita dari Bapak Subena yang merupakan warga setempat," kata Darmada.
Basarnas Bali kemudian memberangkatkan 10 orang rescuer menuju lokasi.
Baca juga: Bongkar Gundukan Tanah di Samping Rumah, Isinya Ternyata Mayat Bayi Baru Lahir
Setibanya di lokasi tim berkoordinasi dengan Babinkamtibmas Pecatu, Buser Kuta Selatan, serta perangkat desa Pecatu.
Setelah itu, lanjut Darmada, dua personel dan warga menuruni tebing dengan pengaman tali, dilanjutkan kira-kira 100 meter menyusuri jalan setapak yang sempit di pinggiran tebing.
"Akhirnya tim SAR gabungan bersama warga telah mengevakuasi jenazah kurang lebih pukul 11.59 Wita, selanjutnya dibawa menuju RSUP Sanglah Denpasar," kata dia.
Darmada belum menjelaskan lebih jauh identitas dari mayat tersebut.
Proses evakuasi turut melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Polsek Kuta Selatan, Polisi Pos Ungasan, Babinkamtibnas Unggasan, Babinsa Ungasan, Potensi SAR NU Peduli dan warga setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.