KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar rekonstruksi kasus pembunuban terhadap Astri Suprini Manafe (30) dan anaknya Lael Maccabe (1) di Kota Kupang.
Tersangka kasus pembunuhan berinisial RB alias Randy, menjalani reka ulang kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Ia melakukan reka ulang di sejumlah lokasi berbeda di Kota Kupang, Selasa (21/12/2021).
Sejak pukul 08.10 Wita, tersangka Randy dijemput penyidik Polsek Alak dan anggota Subdit III/Jatanras Direktorat Reskrimum Polda NTT di ruang Dit Tahti Polda NTT.
Randy terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis Bid Dokkes Polda NTT.
Randy diangkut dengan mobil taktis Direktorat Reskrimum Polda NTT dan mengenakan baju tahanan oranye.
Ia dibawa ke kantor BPK Kupang dan menjalani reka ulang dikawal ketat anggota polisi.
Pantauan Kompas.com, reka ulang tertutup bagi media dan keluarga korban. Sejumlah jaksa dari kejaksaan Tinggi NTT dan Kejaksaan Negeri Kota Kupang ikut serta dalam proses reka ulang ini.
Selanjutnya, Randy menjalankan semua perannya. Ratusan masyarakat pun sudah memenuhi titik-titik pelaksanaan reka ulang. Polisi harus berjaga ekstra ketat.
Teriakan histeria dan caci maki dilontarkan warga terutama kaum perempuan ketika Randy turun dari kendaraan di lokasi Holywood, tepatnya di depan rumah jabatan Bupati Kupang, Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Baca juga: Warga Padati Lokasi Rekonstruksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang
Dalam reka ulang ini, terungkap kalau Randy membunuh Astri di atas mobil rental merek Toyota Rush hitam dengan nomor polisi B 2906 TKW.
Randy memarkir mobil di sudut parkiran dan sempat bercanda dengan kedua korban. Di atas mobil itulah Randy menghabisi Astri.
Dalam rekonstruksi juga terungkap awalnya Astri mencekik Lael hingga meninggal. Hal itu dilakukan saat Astri bertengkar dengan Randy.
Randy dan Astri sempat menepuk pipi Lael, tetapi bayi berusia satu tahun ini sudah tidak bernyawa. Randy yang emosi, kemudian balik mencekik Astri hingga tewas.
Randy yang panik karena mantan pacar dan anaknya meninggal lalu membeli plastik di sebuah toko di Kelurahan Oeba. Setelah itu, Randy membawa kedua jenazah itu ke rumahnya di Kelurahan Penkase Oeleta.
Randy pun memasukkan kedua jenazah korban ke dalam plastik hitam dan menyimpannya di dalam mobil.
Randy lantas berkeliling di sejumlah lokasi mencari bantuan untuk menguburkan jenazah Astri dan Lael. Kepada beberapa rekannya, Randy sempat meminta bantuan menggali lubang.
Awalnya, ia beralasan hendak menguburkan jenazah orang gila. Belakangan Randy mengaku hendak menguburkan anjing.
Dalam reka ulang ini juga terungkap kalau Randy melakukan sendiri seluruh aksinya mulai dari menghabisi nyawa korban Astri, memasukkan jenazah dalam plastik, menggali lubang, dan menguburkan kedua jenazah di RT 01/RW 01 Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang.
Randy sempat dibantu dua rekannya menggali lubang tetapi kedua rekannya tidak mengetahui siapa yang dikubur dan kapan kedua jenazah ini dimakamkan.