Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Larang Wartawan Tribun Pos Kupang Rekam Rekonstruksi Kasus Pembunuhan, Kapolda NTT: Saya Akan Tegur

Kompas.com - 21/12/2021, 20:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah wartawan Tribun Pos Kupang dilarang mengambil gambar saat proses rekonstruksi pembunuhan terhadap Astri Suprini Manafe (30) dan anaknya Lael Maccabe (1), yang digelar penyidik Polda NTT, Selasa (21/12/2021).

Salah seorang wartawan Tribun Pos Kupang Irfan Hoi, mengaku, dirinya dilarang oleh sejumlah aparat kepolisian saat mengambil gambar di tempat kejadian perkara di belakang Pasar Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

"Saat saya sedang mengambil video tersangka, seorang anggota polisi langsung menarik tangan saya. Dia melarang saya agar tidak boleh merekam," ungkap Irfan, kepada Kompas.com, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang, Korban Dibunuh di Depan Rumah Jabatan Bupati

Irfan yang saat itu sedang mengenakan masker, kemudian menurunkan masker dan menginformasikan kalau dirinya adalah wartawan Pos Kupang.

Namun anggota polisi itu melarang Irfan merekam adegan rekonstruksi. Ia pun kehilangan momen saat tersangka pembunuhan RB alias Randy, turun dari mobil.

Selain Irfan, rekan sesama wartawan Pos Kupang yang meliput rekonstruksi di lokasi lainnya juga mengalami nasib serupa.

Bahkan, temannya itu sempat diancam akan dirampas telepon selulernya, jika merekam proses rekonstruksi.

Baca juga: Istri Tersangka Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang Turut Diperiksa Polisi

Larangan meliput itu sempat direkam oleh sejumlah teman-temannya dan kemudian beredar luas di media sosial.

Irfan mengaku, anggota polisi yang sempat bersitegang dengan dirinya itu sudah meminta maaf.

Dia berharap, kejadian seperti itu tidak terulang lagi karena masyarakat perlu mengetahui informasi kasus itu melalui pemberitaan media massa.

Tanggapan Kapolda NTT

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif, mengatakan, dirinya akan menegur anggotanya yang bersitegang dengan wartawan.

"Kalau ada anggota saya yang salah, saya akan tegur dan tindak, agar tidak terulang kembali," ujar dia.

Menurut Latif, semua kegiatan rekonstruksi dilakukan terbuka.

Hanya saja, kata dia, memang situasi di lapangan membuat anggotanya harus kerja ekstra karena dipadati banyak orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com