Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Surabaya Zero Stunting dalam 3 Bulan, Wali Kota Blusukan ke Perkampungan

Kompas.com - 21/12/2021, 18:41 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani dan jajaran pemerintah kota terus berkeliling membantu dan memotivasi orangtua yang memiliki anak stunting.

Hal itu digencarkan setelah Eri Cahyadi menargetkan zero stunting di Surabaya pada tiga bulan ke depan.

Baca juga: Soal Kematian Anak Gajah di Kebun Binatang Surabaya, Ini Tanggapan Wali Kota Eri Cahyadi

"Jadi, ayo kita bersama-sama saling melengkapi untuk mencegah anak stunting di Kota Surabaya. Kalau tetangga di sekitar kita masih ada anak yang kekurangan gizi, tolong segera dilaporkan," kata Eri di Surabaya, Selasa (21/12/2021)

"Sebab, pemkot sudah berkomitmen untuk membantu supaya tiga bulan ke depan Surabaya zero stunting," ujar Eri.

Eri mengaku bahagia Surabaya telah menduduki peringkat 34 dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur dengan angka stunting tertinggi.

Padahal, beberapa waktu lalu, angka kasus stunting di Surabaya merupakan tertinggi ketiga di Jawa Timur.

Menurutnya, capaian tersebut tidak terlepas dari peran para camat, lurah, dan masyarakat.

"Inilah yang selalu saya katakan bahwa membangun sebuah kota tidak bisa sendirian, tapi membangun sebuah kota harus dengan hati nurani, warganya harus ikut bergerak dan saling membantu, insya Allah itu yang akan saya bangun di Surabaya," ujar Eri.

Berkeliling perkampungan

Kampanye pengentasan stunting dilakukan Eri Cahyadi dengan turun langsung ke perkampungan. Pada Senin (20/12/2021), Eri bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani blusukan di Kecamatan Asemrowo.

Pada hari ini, Eri bersama istrinya berkeliling wilayah Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.

Awalnya, Eri mengunjungi salah satu anak penderita stunting di di Gadukan 1C/3A Kelurahan Morokrembangan. Setelah itu, ia berkunjung ke Gadukan Rukun 02/09 Kelurahan Morokrembangan.

Tiba di Gadukan Rukun itu, ia juga menemukan seorang anak yang mengalami hidrosefalus.

Eri langsung meminta jajarannya untuk mengawal pengobatan anak tersebut hingga sembuh. Bahkan, ia juga meminta keluarga tersebut untuk segera pindah ke rumah susun (rusun).

"Tolong dikawal pengobatannya hingga sembuh. Terus segera pindah juga ke rusun," kata Eri kepada orangtua anak yang mengalami hidrosefalus itu.

Setelah itu, mereka mengunjungi salah satu anak stunting di Gadukan Baru 1/227A Kelurahan Morokrembangan.

Baca juga: Baru Bebas dari Penjara, Seorang Pria di Surabaya Bunuh Selingkuhan Istrinya

Setiap berkunjung, mereka membagikan bingkisan khusus kepada anak penderita stunting.

Eri juga berkoordinasi dengan para RT dan RW untuk aktif melaporkan warganya yang stunting maupun yang masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com