Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Bus Solo Trans Curhat Pengalaman Tak Menyenangkan di Medsos, Gibran Komentar

Kompas.com - 21/12/2021, 15:03 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pengalaman kurang menyenangkan diduga dialami oleh seorang penumpang Bus Solo Trans (BST), hingga dia mengungkapkannya di media sosial.

Pengalaman itu diunggah dalam sebuah akun media sosial (medsos) Twitter @SoloMenfess sekitar 19 jam yang lalu.

Hingga Selasa (21/12/2021) sekitar pukul 14.01 WIB, postingan di akun Twitter itu telah disukai sebanyak 104 pengguna Twitter.

Baca juga: Soal Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi Universitas Udayana, Polisi Dorong Korban Melapor

Berikut postingannya:

"Soll cuma mau ngingetin, td ak naik bst dri apotek kencana cedak paragon ke moewardi, trs pas balik naik lg ktmu driver yg sama, bapaknya ramah, baik, trs tb2 mnta no wa, ktanya buat infoin jdwal bst biar enak gt, trs ak kash aja gitu, eh gatau nya pas wa kaya gt, aku jd takut, mohon solusinya nomernya udh tak blokir jg, dan utk tmn2 mohon hati2 untuk ga ngsh no wa sembarangan dgn embel2 apapun itu," tulis akun tersebut.

Pemilik akun tersebut juga memposting foto percakapan diduga dilakukan antara penumpang dengan si pengemudi BST.

Dalam percakapan itu driver BST menanyakan tidak adanya foto profil dari akun WhatsApp si penumpang.

Driver BST itu juga meminta si penumpang untuk mengiriminya foto.

Tetapi permintaan driver BST itu ditolak oleh si penumpang dengan alasan foto pribadinya tidak boleh dikirim ke orang lain.

Baca juga: Video Viral Pengemudi Feeder Dipukul Pengendara Motor di Solo, Operator: Sudah Kita Laporkan Polisi

Postingan akun @SoloMenfess itu mendapat beragam komentar, salah satunya datang dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Melalui akun resminya @gibran_tweet, Gibran meminta akun tersebut menjelaskan kronologi pengamalan tidak menyenangkan yang diduga dilakukan oleh driver BST.

"Tolong DM. Saya pengen tahu kronologisnya," tulis Gibran dalam akunnya tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur BST, Sri Sadad Modjo mengatakan belum mengetahui informasi tersebut. "Belum tahu saya malahan," kata dia.

Pihaknya mengatakan masih akan mengecek kebenaran terkait informasi tersebut. "Coba nanti saya cek dulu, belum tahu saya," ungkap dia.

Baca juga: Resmikan Hetero Space di Solo, Ganjar: Anak-anak Muda Harus Memanfaatkan

Ditanya mengenai sanksi, kata Sadad jika itu dilakukan driver di luar jam kerja bukan menjadi tanggung jawab manajemen.

Sebaliknya jika dilakukan pada saat jam kerja akan ada sanksi.

Namun, dirinya belum berani menyebut sanksi yang diberikan karena masih akan mencari tahu informasi itu.

"Nanti kita selidiki dulu," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com