KOMPAS.com- Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyesalkan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggotanya.
Kapendam memastikan, para pelaku yang terlibat telah diproses di internal TNI oleh komandan satuan masing-masing.
"Masalah itu kan terkait perkelahian antarpemain bola di dalam lapangan dan anggota sudah diproses oleh komandan satuannya sendiri," kata dia.
Baca juga: Wartawan Kompas TV Jayapura Dianiaya Oknum TNI Saat Bermain Bola, Kapendam: Pelaku Sedang Diproses
Kapendam meminta, semua pihak menunggu proses hukum tanpa menghakimi pelaku sebelum terbukti.
Proses hukum, kata dia, harus berjalan seadil-adilnya tanpa intervensi.
"Namanya diproses kan kita dicari kebenaran, jangan kita menjustifikasi itu benar atau salah karena ini lewat proses hukum, itu pembunuhan karakter," tutur Aqsha.
Baca juga: Sebelum Kabur Bawa Senjata, Prada Yotam Sempat Terima Telepon
Wartawan kontributor Kompas TV Jayapura Fendi Rakmeni mengungkapkan, dirinya dianiaya oleh oknum TNI saat bermain sepak bola di Lapangan Bola Makodam XVII/ Cenderawasih, Minggu (19/12/2021) sore.
Dia menegaskan, saat itu tidak sedang menjalankan tugas jurnalistik.
Fendi ikut dalam pertandingan sepak bola dan dianiaya saat melerai perselisihan.
"Kita sementara main bola, kemudian ada pemain dari tim lawan yang sepatunya terlepas di tengah lapangan. Saat itu teman saya Benyamin di pinggir lapangan meminta supaya pertandingan dihentikan," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (20/12/2021).
Mengetahui permintaan tersebut, pemain lawan yang juga merupakan oknum anggota TNI mendatangi dan menendang muka Benyamin.
Benyamin pun berdiri dan sempat membalas hingga Fendi berusaha melerai perkelahian.
Baca juga: Seorang Prajurit TNI di Papua Diduga Kabur dari Tugas, Bawa Lari Sepucuk Senapan