Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Dishub Surabaya Sidak Kelayakan Bus di Terminal

Kompas.com - 20/12/2021, 13:04 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Surabaya berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat saat menggunakan alat transportasi publik.

Salah satunya melakukan ramcheck pada angkutan umum bus di terminal, seperti di Terminal Bungurasih dan Tambak Osowilangun (TOW).

Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat memastikan pada peringatan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, armada bus AKDP, AKAP, dan bus kota yang beroperasi zero accident atau nihil kecelakaan.

"Tentu akan kita cek. Kita pastikan setelah bus keluar dari terminal kita tidak ada kendala dan safe bagi penggunanya," kata Irvan saat dikonfirmasi, Senin (20/12/2021).

Personel Dishub Kota Surabaya melakukan pengecekan dari sisi administrasi smart card dan kartu pengawasan trayek.

Agar perjalanan lebih aman, bus harus memenuhi syarat teknis seperti fungsi lampu kendaraan hingga kondisi ban.

Bukan itu saja, perlengkapan darurat, seperti kotak P3K, alat pemadam api ringan (APAR), dan lainnya tak luput dari pengawasan.

Baca juga: Viral di TikTok, Ibu-ibu di Surabaya Ini Tetap Senam Meski Hujan Deras

"Kalau tidak memenuhi syarat-syarat tersebut maka tidak bisa keluar dari terminal, tidak boleh mengangkut penumpang dari terminal. Karena bus akan kami tempeli stiker khusus laik jalan," ujar Irvan.

Menurut Irvan, rata-rata setiap hari ada delapan unit bus yang tidak laik jalan. Bus yang dinyatakan tak layak jalan itu akan diberhentikan dan dilarang mengangkut penumang.

Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat agar lebih teliti sebelum naik bus dan melihat stiker kelaikan jalan bus pada kaca sisi depannya.

Irvan menambahkan, saat ini armada bus yang tersedia masih tetap, karena dalam masa pandemi Covid-19.

Selain pandemi Covid-19, armada yang beroperasi saat ini dinilai mencukupi untuk melayani calon penumpang yang akan bepergian ke luar kota maupun di dalam kota.

"Sekarang, ada sekitar 1.000 lebih armada yang beroperasi. Karena masih belum normal jadi enggak perlu ada tambahan bus, kalau dulu kan ada cadangan dari bus pariwisata, sekarang enggak," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com