WAINGAPU, KOMPAS.com - Arnold Famau duduk sambil menyeruput secangkir kopi di kafetaria Kapal Motor (KM) Awu yang bertolak dari Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Angin laut menyapu wajah pensiunan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut. Arnold merupakan salah satu penumpang yang naik di Pelabuhan Waingapu.
Baca juga: Pelni Siapkan 26 Kapal Hadapi Libur Nataru, Sesuaikan Aturan dengan Pemda
Ia menaiki KM Awu untuk berkunjung ke rumah anaknya di Kabupaten Alor.
Arnold mengaku sudah 30 tahun tinggal di Waingapu, Sumba Timur.
Ia juga hampir setiap bulan berkunjung ke rumah anaknya di Kabupaten Alor. Butuh waktu sekitar 28 jam dari Pelabuhan Waingapu menuju Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor.
Menurut Arnold, tak banyak pilihan dari Waingapu menuju Pulau Alor. Masyarakat bisa memakai pesawat atau kapal laut.
Namun, pesawat bukan pilihan utama masyarakat. Selain harga yang lebih mahal, tak ada penerbangan langsung dari Waingapu menuju Alor.
"Transit dia bukan jam, transit besok lagi atau lusa lagi (penerbangan ke Alor), kalau dia langsung kita pilih itu," kata Arnold saat berbincang di KM Awu, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Sosialisasikan Pelayaran Aman dan Selamat, Pelni Bagikan 1.000 Life Jacket ke Nelayan NTT dan Papua
Karena penerbangan menuju Alor juga sepi, waktu tempuh memakai pesawat dan kapal laut hampir sama.
Dengan menumpang KM Awu, ia bisa sampai dalam waktu 28 jam, tanpa transit.
Tiket KM Awu dari Waingapu menuju Alor Rp 206.000. Sementara, harga pesawat sekitar Rp 800.000 hingga Rp 1 juta.
"Itu (tiket pesawat) Waingapu-Kupang saja, jadi biayanya lebih besar," kata Arnold.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Waingapu, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami
Apalagi, pelayaran menggunakan KM Awu sudah lebih cepat. Kapal yang sudah berusia 29 tahun itu sudah tidak berhenti di beberapa pelabuhan di NTT.
Pelayanan penumpang juga dinilai lebih berkualitas. Arnold masih ingat, beberapa tahun lalu, penumpang kelas ekonomi harus merogoh kocek lagi untuk bisa tidur di kasur.
"Sekarang tidak, dulu kalau mau pakai kasur beli lagi Rp 10.000 waktu itu, sekarang lebih bagus," kata dia.
Baca juga: BUMN PT Pelni Buka Lowongan Kerja untuk D4-S1, Cek Persyaratannya