NIAS SELATAN, KOMPAS.com - Sebuah jembatan di Desa Hiliaurifa Hilisamaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sudah setahun putus.
Jembatan itu menghubungkan empat desa menuju ibukota kabupaten.
Jembatan putus akibat dihantam luapan arus sungai yang deras.
Baca juga: Kisah Warga Desa Hiliaurifa Hilisimaetano, Nias Selatan yang Tidak Punya Fasilitas Kesehatan
Hal ini berdampak pada akses warga yang lumpuh dan menjadi terisolasi.
Jembatan gantung berkonstruksi besi itu sebenarnya merupakan satu-satunya akses bagi warga desa.
Saat ini, setiap kali ingin menyeberang, warga harus menggunakan sebuah rakit dan satu unit perahu kecil bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Warga setempat berharap pemerintah daerah atau pemerintah pusat segera membangun jembatan, sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.
"Kami dari warga Desa Desa Hiliaurifa Hilisamaetano berharap adanya perhatian pemerintah, terutama pemerintah daerah, agar dapat membangun kembali jembatan yang putus ini," kata Esterlina Laia kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Catat, Jembatan Suramadu Akan Ditutup Sementara di Tanggal Ini
Warga setempat merasa takut dan waswas saat menggunakan rakit atau perahu, karena bisa terbalik dan terjadi kecelakaan.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Hiliaurifa Hilisimaetano, Berusaha Halawa.
Menurut dia, ada sebanyak 1.615 warga yang menjadi terisolasi akibat jembatan putus.
"Jembatan gantung berkonstruksi besi ini tahun lalu putus akibat banjir yang besar," ujar Berusaha Halawa, Kamis.
Padahal, jembatan ini baru dibangun pada 2019.
Saat itu, pembangunan jembatan menggunakan anggaran dari dana desa.
Berusaha berharap agar pemerintah segera memperbaiki kembali jembatan yang putus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.