PALEMBANG, KOMPAS.com - Pihak Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) membuat aturan baru dimana seluruh mahasiswa dilarang untuk melakukan bimbingan dengan dosen di ruang tertutup, termasuk di rumah pribadi.
Kebijakan itu dikeluarkan untuk mengantisipasi adanya aksi pelecehan seksual yang dialami oleh mahasiswi.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Rektor Unsri Anis Saggaf kepada wartawan di Palembang, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Rektor Unsri Bantah Ada Hubungan Keluarga dengan Dosen R yang Lecehkan Mahasiswa: Sudah Saya Copot
Anis mengatakan, ia telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) di kampus Unsri untuk melakukan sosilisasi agar komunikasi antara mahasiswa dan dosen dilakukan menggunakan jaringan.
Namun, bila bertemu secara langsung, mahasiswa ataupun mahasiswi harus didampingi oleh orang lain.
Baca juga: Dosen Unsri yang Diduga Lecehkan 3 Mahasiswi Akan Ajukan Penangguhan Penahanan
"Saya minta untuk konsultasi dosen dan mahasiswa, supaya membawa kerabat, saudara, atau temannya bahkan kalau tidak ada yang lain orangtua. Supaya konsultasinya itu memang betul-betul dilakukan secara ketat. Konsultasi tidak boleh lagi dalam ruangan berdua-duaan untuk menghindari fitnah dan menjaga marwah dosen," kata Anis.
Menurut Anis, mereka juga akan menyiapkan ruang khusus untuk bimbingan.
Dimana setiap sudut akan dipasang closed circuit television (CCTV) sehingga aktivitas dosen dan mahasiswa dapat terpantau secara jelas.
Anis pun mengakui bahwa selama ini banyak dosen yang masih menggunakan cara kekeluargaan dengan melakukan bimbingan di rumah.
Namun, semenjak kasus pelecehan seksual yang menimpa mahasiswinya mencuat, seluruh kegiatan dosen dan mahasiswa di rumah dilarang, terlebih lagi ketika dalam bimbingan.
"Ke depan ruangan khusus konsultasi di pasang CCTV, memang seharusnya begitu. Cuma kita ini sudah terbiasa selalu kekeluaragaan sehingga lalai, tidak boleh lagi di rumah. Semuanya di kampus, atau dia menggunakan media ITE (alat komunikasi). Kita juga memasang pamflet di kampus, kalau ada liat indikasi itu (pelecehan seksual) supaya jangan diam," ujarnya.