Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Terkonfirmasi Covid-19 di Riau Berusia di Bawah 40 Tahun

Kompas.com - 14/12/2021, 10:07 WIB
Citra Indriani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kendati kasus Covid-19 disebut melandai, penyebaran virus corona masih terjadi hingga saat ini. Munculnya varian baru Omicron pun membuat kekhawatiran adanya lonjakan kasus lagi, termasuk di Riau.

Data kasus Covid-19 di Riau menunjukkan sekitar 80 persen pasien terinfeksi virus corona berusia di bawah 40 tahun.

Namun di sisi lain, dari sekitar 4.000 kasus kematian akibat Covid-19, kurang lebih 80 persen berusia di atas 60 tahun.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi, artinya yang menularkan Covid-19 usia di bawah 40 tahun termasuk anak-anak di bawah 18 tahun.

"Anak-anak (di bawah 18 tahun) bisa jadi sumber penularan utama, karena mereka produktif, mereka mobilisasinya juga banyak dibandingkan orang tua," kata Yovi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Riau Tidak Berlakukan Penyekatan Jalan Selama Libur Nataru

Ia menjelaskan, tanpa disadari orang di bawah usia 40 tahun atau siswa sekolah yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dapat membawa virus dari luar rumah, termasuk virus corona penyebab Covid-19.

Ketika orang yang tidak sadar sudah membawa virus corona, dia berpeluang menularkan virus tersebut ke anggota keluarga di rumah termasuk orang tua.

"Untuk itu, perlunya melakukan percepatan vaksinasi bagi anak," ujar Yovi.

Yovi menyebutkan, tujuan vaksin ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri. Namun, juga untuk melindungi keluarga, komunitas sekitar, bahkan orang tua di rumah.

"Vaksin ini tujuannya bukan untuk diri pribadi bagi yang divaksin, tapi juga orang lain bahkan negara. Karena jika banyak yang tidak divaksin kemudian terjadi lonjakan kasus lagi kita melakukan PPKM akan berdampak pada ekonomi kita," tutur Yovi.

Jika terjadi lonjakan kasus lagi, itu tidak hanya berdampak pada perekonomian tapi juga mungkin anak-anak sekolah harus kembali belajar di rumah.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 13 Desember 2021

"Hal ini yang harus kita jaga agar hal itu tidak terjadi lagi. Alhamdulillah sekarang sudah nyaman anak-anak sekolah sudah belajar tatap muka walaupun masih terbatas, mereka ceria sudah bisa masuk sekolah, ekonomi jalan," kata Yovi.

Untuk itu, ia berharap dari tiga dinas seperti Diskominfotik Riau, Dinas Kesehatan Riau, Dinas Pendidikan Riau perlu melakukan koordinasi bersama terkait upaya percepatan vaksinasi di lingkungan sekolah, terutama untuk melawan hoaks yang berkaitan dengan vaksinasi sehingga anak-anak pelajar ataupun orang tua pelajar lebih memahami tujuan vaksinasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com