KOMPAS.com - Muhammad Fuad Gufron adalah guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Ma'arif Muntilan, Kabupaten Magelang, yang mengabdikan diri untuk mendidik siswa disabilitas.
Meski dirinya juga memiliki keterbatasan dalam penglihatan, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya.
Di kelasnya, dia hanya memiliki seorang siswa bernama Ayu Setya Nurhasya (16).
Namun, beberapa bulan terakhir, kegiatan belajar mengajar dilakukan di gudang karena ruangan kelas sedang dalam perbaikan.
Fuad dan siswanya itu pun terpaksa menggunakan fasilitas terbatas.
Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan mulia Muhammad Fuad Gufron.
Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.
Sudah 7 tahun Fuad mengajar di SLB yang berada di Provinsi Jawa Tengah itu.
Mengajar adalah panggilan jiwa yang dicita-citakan sejak kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Sejak kuliah saya sudah ingin mengajar, terutama anak-anak dengan keterbatasan seperti saya," kata Fuad, Kamis (25/11/2021).
Penghasilan yang diterima Fuad setiap bulan tidak lebih dari Rp 1 juta per bulan.
Namun, dia sungguh bersyukur ada sekolah yang mau menerimanya mengajar.
Ia harus menempuh belasan kilometer dari rumahnya di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, menuju sekolahnya.
Untuk sampai di sekolah, Fuad naik angkutan umum dan berganti sampai 3 kali pergi pulang. Waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.
Beruntung jika ada tumpangan tetangga atau warga naik motor maka bisa memangkas waktu tempuhnya.