SALATIGA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Kota Salatiga, Jawa Tengah, mengadukan sebuah media lokal ke polisi karena diberitakan hendak bunuh diri terkait uang arisan.
Zendy Pamungkas (20) dan Salsabila Ratna Nandia (19), warga Blotongan, Kecamatan Sidorejo, melapor ke Polres Salatiga karena merasa pemberitaan tersebut muncul tanpa konfirmasi.
Kuasa hukum Zendy dan Salsabila, Nur Adi Utomo, mengatakan dalam berita yang tayang pada 14 Agustus 2021, pasangan itu diberitakan hendak gantung diri.
Baca juga: Kantor Sebuah Media Lokal di Madura Dirusak Warga
"Klien kami diberitakan melakukan percobaan bunuh diri karena dianggap menggelapkan uang arisan online. Berita tersebut juga tidak mencantumkan narasumber atau wawancara, sehingga bisa dikategorikan hoaks yang tidak berdasar," jelasnya, Senin (13/12/2021).
Adi menuturkan, pihaknya sudah mengirim pengaduan ke Dewan Pers, namun sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan.
Selain itu, mereka juga telah meminta hak jawab, sekaligus somasi terhadap media online Salatiga itu, tetapi tetap tak ada tindakan nyata.
"Hak jawab tidak dibuat, dan janji untuk take down berita dengan judul '2 Warga Salatiga Nekat Lakukan Percobaan Bunuh Diri Karena Diduga Gelapkan Uang Lelang Arisan Hingga Miliaran' tidak dilakukan karena sampai hari ini masih bisa diakses," ungkapnya.
Adi mengungkapkan, kliennya telah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Salatiga. "Ada 35 pertanyaan yang diajukan penyidik seputar kejadian dan alurnya," paparnya.
Sementara Salsabila mengaku pemberitaan tersebut tidak hanya merugikan dirinya dan suami, tapi seluruh keluarga besarnya. "Secara psikis dan moral, serta tekanan yang kami rasakan sangat besar hingga saat ini," tuturnya.
Salsabila mengungkapkan dalam berita tersebut terpampang tali yang seolah-olah digunakan untuk percobaan bunuh diri serta foto dirinya. "Itu foto juga mengambil dari story Instagram, sehingga pembaca bisa langsung tahu kalau yang dimaksud adalah saya," katanya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Nanung Nugroho Indaryanto mengungkapkan kasus ini sedang dalam penanganan.
"Kita lakukan pengumpulan keterangan. Karena melibatkan media, kita akan koordinasi dengan Dewan Pers karena ada undang-undang tersendiri," paparnya.
Baca juga: Angka Vaksinasi Ibu Hamil di Sumbar Baru 10 Persen, Ketua POGI: Karena Termakan Hoaks
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.