SURABAYA, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang menerjang Kota Surabaya, Jawa Timur, sejak pukul 17.00 WIB pada Minggu (12/12/2021) malam.
Dampaknya, banjir terjadi di sejumlah titik, seperti Jalan Mayjend Sungkono, Manyar, Ngagel dan Ketintang.
Tak hanya itu, sejumlah pohon dilaporkan tumbang. Pohon tumbang itu terjadi di sejumlah ruas jalan utama Kota Surabaya.
Baca juga: Harga Cabai di Surabaya Meroket hingga 200 Persen, Wali Kota Ajak Warga Menanam Sendiri
Seperti di Jalan Sulawesi, Jalan Kertajaya, Jalan Ahmad Yani, Jalan Nias, Jalan Pandegiling, Jalan Margorejo dan Jalan Diponegoro.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang memonitor langsung perkembangan situasi Kota Surabaya menyebutkan bahwa laporan itu telah masuk ke dirinya.
Ia juga memastikan petugas langsung melakukan penanganan di lapangan.
Baca juga: Tinjau Pasar Wonokromo Surabaya, Wamendag: Stok Sembako Jelang Nataru hingga Awal 2022 Aman
"Saya pastikan petugas lapangan telah merespons dan menuju lokasi terdiri tim dari BPB Linmas Kota Surabaya dan satgas DKRTH untuk melakukan evakuasi," kata Cak Ji sapaan Armuji, Minggu.
Ia memastikan, Pemerintah Kota Surabaya telah mempersiapkan berbagai upaya dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi.
Di antaranya pembersihan saluran, perantingan pohon hingga pembangunan berbagai saluran sudetan.
"Pak Wali Kota, kami dan seluruh kawan-kawan OPD (organisasi perangkat daerah) telah berjibaku agar warga Surabaya aman. Kita berdoa bersama dan bekerja sekeras mungkin sehingga semuanya lancar," ucap Cak Ji.
Untuk mengantisipasi banjir, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya telah mengerahkan sekitar 1.300 Satgas PU yang bertugas menormalisasi saluran atau box culvert yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat.
Menurut Cak Ji, anggota satgas PU tersebut tersebar pada 59 lokasi rumah pompa di beberapa titik Surabaya.
Setidaknya ada 250 operator dan sekitar 300 orang yang terbagi menjadi dalam tiga shift kerja, untuk membantu pekerjaan di rumah-rumah pompa.