YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih terus mengeluarkan awan panas dan lava.
Dalam sepekan terakhir tercatat telah terjadi empat kali awan panas dan 190 luncuran lava.
Jumlah itu berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejak 3 Desember 2021 hingga 9 Desember 2021.
"Pada minggu ini teramati empat kali awan panas guguran ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporan tertulisnya, Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi Alami Pertumbuhan, Volume yang di Tengah 3.007.000 Meter Kubik
Guguran lava dalam sepekan terakhir juga dilaporkan mengarah ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur yang mencapai 2.000 meter.
Dalam periode itu juga tercatat terjadi empat kali gempa guguran, delapan kali gempa vulkanik dangkal, 55 kali gempa fase banyak (MP), 1.020 kali gempa guguran (RF), 25 kali gempa embusan (DG), dan 10 kali gempa tektonik (TT).
"lntensitas kegempaan pada minggu ini masih relatif tinggi," tegas Hanik.
Hanik mengungkapkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," tandasnya.
Baca juga: Kesal Jalur Evakuasi Lereng Gunung Merapi Rusak, Warga Mau Ngadu ke Jokowi
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara - barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.