BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah mendapatkan arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait pengendalian pandemi Covid-19 di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sesuai arahan Mendagri di masa Nataru, Ipuk menegaskan tidak boleh ada pertunjukan dengan penonton yang menyebabkan keramaian termasuk menyalakan kembang api.
Namun tempat wisata dan sejumlah tempat umum lainnya akan tetap dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung.
Baca juga: Sempat Ditunda 2 Tahun, Kompetisi Selancar Dunia Digelar di Banyuwangi Pertengahan 2022
"Destinasi wisata juga dibuka dengan jumlah pengunjung dibatasi 75 persen. Mal juga begitu, dibuka dengan jumlah pengunjung 75 persen, bioskop dibuka 75 persen. Tempat hiburan juga tetap dibuka tapi dengan jumlah yang dibatasi," kata Ipuk di Banyuwangi, Rabu (8/12/2021).
Ipuk mengatakan, banyak alternatif lain untuk memperingati Nataru di antaranya doa bersama secara virtual sehingga dapat menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.
Dia mengatakan, masyarakat memiliki banyak alternatif kegiatan untuk merayakan Nataru tanpa menimbulkan kerumunan.
"Doa akhir tahun misalnya, bisa dilaksanakan secara virtual," ucapnya.
Selain itu, menurutnya, destinasi wisata di Banyuwangi tetap menarik dikunjungi meski tanpa kembang api.
Baca juga: Banjir Rob Terbesar dalam 3 Tahun Terakhir Landa Banyuwangi, Warga: Baru Kemarin Air Masuk Rumah
Terlebih, konsep wisata saat ini mulai berubah dari yang sebelumnya ramai dan berkerumun, saat ini cenderung bersifat pribadi, ekowisata, dan staycation.
"Jadi lebih ke yang private, lebih yang eco, daripada yang massal. Karena masyarakat sendiri sudah menyadari mereka, kalau ada kerumunan akan buruk buat mereka sendiri," ujar Ipuk.
Hal itu selaras dengan data kunjungan wisatawan ke destinasi Banyuwangi yang saat ini didominasi obyek wisata alam.
Tahun 2019, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat ada 5 juta orang masuk ke sejumlah destinasi di Bumi Blambangan.
Kemudian tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, jumlahnya menjadi 2,9 juta.
Baca juga: Dinsos Banyuwangi Inventarisir Ulang Penerima Bansos, Cari Nama PNS
Destinasi wisata alam yang bersifat ekowisata, mendapatkan jumlah kunjungan yang besar dibandingkan tempat hiburan buatan.
"Jadi banyak arahan dari Mendagri terakit dengan kewaspadaan. Untuk mall, pusat-pusat perbelanjaan, masih bisa dibuka. Bahkan diberi waktu lebih panjang, terutama untuk UMKM, dari jam 9 sampai jam 10 malam. Jadi tetap waspada, tapi ekonomi tetap bisa jalan," kata Ipuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.