POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Gelombang pasang dan banjir rob yang berlangsung selama sepekan terakhir menghancurkan kompleks pemakaman warga di Alli-alli, Kelurahan Takatidung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Sejumlah makam kini sudah terlihat tidak utuh lagi. Beberapa di antaranya juga tampak telah berpindah dari tempat semula.
Bahkan ada pula makam yang hilang tersapu gelombang pasang.
“Banyak batu nisan berserakan dan tidak tahu lagi tempatnya di mana karena hilang terkikis banjir rob,” kata Riswanto, warga Alli-alli, Kamis (9/12/2021).
Baca juga: Viral Video Rumah 2 Lantai Ambruk, Diduga karena Abrasi Sungai
Riswanto mengatakan, keadaan itu terjadi karena kawasan Alli-alli sudah terdampak abrasi sejak tiga tahun terakhir.
Diperkirakan, dalam rentang waktu itu, bibir pantai sudah maju sejauh 50 meter.
Tanggul yang pernah dibangun pemerintah untuk memecah ombak sudah hancur dan tidak lagi berfungsi.
“Dulu garis pantai jauh dari lokasi pekuburan, sekarang setiap banjir rob pekuburan ini terus terkikir gelombang," kata Unding, warga Alli-alli.
Selain merusak makam, abrasi ini juga mengancam pemukiman penduduk yang jaraknya hanya beberapa meter dari bibir pantai.
Warga berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk kembali membuat tanggul pemecah ombak.
Sejak tanggul yang pernah dibuat rusak, Unding mengatakan, warga Alli-alli selalu waswas setiap kali ada gelombang pasang.