KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution angkat bicara soal kecelakaan angkot 123 terobos palang lintasan kereta api (KA), lalu tertabrak kereta yang lewat dan akhirnya menewaskan empat penumpangnya di perlintasan KA Jalan Sekip, Kota Medan, Senin (6/12/2021).
Menurut Bobby, pihaknya mengedepankan pencegahan kejadian terulang di masa mendatang melalui sejumlah hal.
Pertama, Pemkot Medan akan bekerja sama dengan pihak berwenang seperti Satlantas Polrestabes Medan agar terus memberikan edukasi tertib lalu lintas ke semua pengendara di Medan, terutama sopir angkot.
"Untuk angkot ini yang perlu diberikan pengetahuan lebih terang lagi tentang rambu lalu lintas. Agar benar - benar angkot ini mematuhi aturan yang telah ditentukan," kata Bobby di Balai Kota Medan, seperti dikutip dari Tribun-Medan.com, Senin (6/12/2021).
Baca juga: 4 Orang Tewas Akibat Sopir Angkot Terobos Palang KA di Medan, Begini Respons Bobby
Kedua, Bobby minta Dishub Medan untuk mengecek status para sopir.
"Termasuk saya minta Dishub untuk mengecek sopir angkot jangan banyak sopir tembaknya dari pada sopir asli," tambahnya.
Dikatakan hal itu yang perlu dipastikan. Sebab, sopir angkot bukan hanya membawa nyawanya tapi nyawa penumpangnya juga menjadi tanggung jawab.
Baca juga: Sopir Angkot Terobos Palang KA di Medan Jadi Tersangka, Positif Konsumsi Sabu
Ketiga, Bobby ingin ada razia rutin untuk mengecek kondisi fisik dan mental dari para sopir angkot tersebut.
"Jangan pula mengendarai kendaraan dengan kondisi tidak fit baik secara fisik maupun mental. Apa lagi sedang dipengaruhi minuman dan obat-obat tertentu yang dilarang. Ini akan menjadi pekerjaan rumah ke depan dan diperbaiki," lanjut Bobby.
Polisi panggil perusahaan angkot yang pekerjakan sopir tanpa SIM
Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan akan memanggil pemilik perusahan angkutan kota sopir yang terlibat kejadian angkot Vs kereta api di jalan Sekip, pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
"Ke depan kita akan memanggil pengusaha pemilik angkutan tersebut kenapa memperkejakan sopir yang belum bisa menunjukkan SIM," kata Riko di Pos Unit Lantas Lapangan Merdeka, Senin (6/12/2021), seperti dikutip dari Tribun-Medan.com.
Dikatakannya sampai saat ini sudah 3 saksi yang dimintai keterangan. Sementara itu ke depan pihaknya akan memanggil warga yang merekam kejadian di tersebut untuk jadi saksi.