KOMPAS.com - Polisi menangkap lima orang yang terlibat dalam sindikat pemalsu Kartu Prakerja.
Kelima orang yang diringkus berinisial AP, AE, RW, WG, dan BY. Nama terakhir yang disebut bertugas sebagai peretas utama atau main hacker.
AP, AE, RW, WG dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat di salah satu hotel di Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.
Adapun BY dicokok di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta tentang komplotan pemalsu Kartu Prakerja ini.
Baca juga: Komplotan Pemalsu Kartu Prakerja Raup Rp 18 Miliar, Jebol Data Base Dukcapil Sejak 2019
Untuk mengungkap kasus ini, polisi menyamar dengan masuk ke grup Telegram sindikat jual beli data. Dari situlah, polisi memperoleh petunjuk soal komplotan tersebut.
Direktur Reskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Arief Rachman mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi kebocoran data kependudukan.
Data-data tersebut disalahgunakan dan diperjualbelikan secara bebas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Ditambah banyaknya kebocoran data dan distribusi penyaluran dana prakerja, sehingga Unit 3 Subdit 1 melakukan patroli cyber dan penyelidikan," ujarnya, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Komplotan Pemalsu Kartu Prakerja di Bandung Ternyata Curi Data dari Situs BPJS Ketenagakerjaan