Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektorat Unsri Tak Penuhi Panggilan Klarifikasi Dugaan Pelecehan Seksual, Ketua DPRD Sumsel Geram

Kompas.com - 06/12/2021, 12:42 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Pihak rektorat kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang tak memenuhi panggilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan  untuk melakukan klarifikasi terkait dugaan kasus pelecehan seksual di kampus tersebut.

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan Anita Noeringhati mengatakan, mereka sebelumnya melayangkan surat ke pihak rektorat Unsri untuk mengklarifikasi 4 kasus pelecehan seksual di kampus yang dilakukan oleh oknum Dosen

Panggilan itu rupanya tak dipenuhi rektorat tanpa memberikan keterangan yang jelas.

Baca juga: Dua Mahasiswi Unsri Dipanggil Rektorat, Pelaku Pelecehan Seksual Tak Dihadirkan

Padahal, DPRD Sumsel sudah menghadirkan perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa  (BEM) Unsri dan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Sumsel.

"Sebetulnya kami mengharapkan pihak rektorat (Unsri) hadir untuk memberikan klarifikasi,"kata Anita, Senin (6/12/2021).

Anita menegaskan, kasus seperti ini harus menjadi atensi di pihak kepolisian.

Ia pun meminta rektorat Unsri untuk mendukung penuh tanpa menutupi kejadian yang sebenarnya sehingga kejadian ini tak lagi terulang.

"Ancaman (hukuman) jelas di KUHP ,jalannya sudah terbuka lebar,"ujarnya.

Selain itu, Anita juga berharap kepada para mashsiwi yang menjadi korban pelecehan seksual di kampus untuk berani bersuara agar pelaku dapat diadili.

"Zaman sekarang keterbukaan, jadi jangan takut,"tegasnya.

Sementara itu, ketua BEM Unsri Dwiki Sandy juga menyayangkan tidak hadirnya pihak rektorat kampus.

"Kami akan berjuang agar kejadian ini tak ada lagi di kampus kami,"ujarnya.

Baca juga: 3 Mahasiswi Jadi Korban Pelecehan Seksual Dosen Unsri, Gubernur Sumsel Geram

Untuk diketahui, empat orang mahasiswi Unsri mengalami pelecehan seksual di Unsri oleh dua oknum dosen berinisial A dan R.

Korban pertama adalah DR, ia mengalami pelecehan seksual oleh oknum dosen inisial A secara fisik saat sedang bimbingan skripsi.

Sementara,3 korban lain yakni C, D dan F yang dilakukan oleh F secara verbal melalui pesan WhatsApp. Saat ini, 4 kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak Polda Sumsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com