Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu di Kaki Gunung Semeru

Kompas.com - 06/12/2021, 05:09 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LUMAJANG, KOMPAS.com - Dua jenazah ditemukan saling berpelukan di antara reruntuhan bangunan rumah setelah Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021) sore.

Dua orang tersebut ialah ibu dan anaknya, Salamah (70) dan Rumini (28).

Mereka merupakan warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Rumini rela menemani ibunya, Salamah, hingga di detik-detik terakhir hidupnya.

Baca juga: Terdampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru, 2 Dusun Disterilkan

Sebab, Salamah tidak sanggup lagi berjalan dan menyelamatkan diri saat Gunung Semeru meletus.

Adik ipar Salamah, Legiman, mengemukakan, sore itu situasi sangat mencekam.

Semua orang berlarian ke luar rumah ketika Semeru mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG).

Namun, Rumini memilih membersamai ibunya yang tak sanggup berjalan.

"Tadi pagi saya cari adik ipar sama ponakan. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya (Rumini dan Salamah) kelihatan," ujar dia, seperti dilansir Tribunnews.

Jenazah keduanya kemudian dievakuasi dan dimakamkan.

Tak hanya Rumini dan Salamah, hingga Minggu (5/12/2021), BNPB mencatat jumlah korban jiwa bertambah menjadi 14 orang.

Baca juga: Pemkot Surabaya Kirim Bantuan untuk Penanganan Erupsi Gunung Semeru

"Kalau tidak lari, kami bisa mati"

Kondisi rumah warga di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021). Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh, serta asap pekat berwarna abu-abu yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan materi.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Kondisi rumah warga di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021). Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh, serta asap pekat berwarna abu-abu yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan materi.

Suasana mencekam terjadi ketika Gunung Semeru mengeluarkan awan panas.

Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, Mustaqim (35) sedang beraktivitas seperti biasa.

Tiba-tiba, awan panas terlihat bergulung-gulung dari arah gunung berketinggian 3.767 mdpl itu.

Seketika, dia disergap rasa panik lantaran menyadari guguran tersebut mengarah ke perkampungannya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru, Hujan Abu Turun Lagi, Evakuasi Terhalang Lahar Panas

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jarak luncur guguran awan panas Gunung Semeru mencapai 11 kilometer.

"Kalau tidak lari, bisa mati," kata Mustaqim.

Menurutnya, dampak aliran awan panas mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga.

"Makanya lari, yang penting orangnya selamat," ujar Mustaqim.

Namun, dalam peristiwa itu dua ekor ternak Mustaqim mati.

Baca juga: Badan Geologi Perpendek Jarak Waktu Pemantauan Erupsi Gunung Semeru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com