Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Nyapres, Ridwan Kamil: Saya Tunggu Pintunya Terbuka karena Saya Tak Bisa Buka Kunci

Kompas.com - 02/12/2021, 17:32 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menolak jika ada partai yang akan mengusungnya untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, jika tidak ada partai yang mengusung, Ridwan Kamil akan melanjutkan untuk maju dalam pilihan Gubernur Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hadir sebagai pembicara di acara Fisipol Leadership Road to 2024 Seri #I.

Baca juga: Ridwan Kamil Isyaratkan Masuk Parpol dengan Menggambar Warna

 

Di acara tersebut, Ridwan Kamil sempat mendapatkan pertanyaan apakah akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilres) 2024 mendatang.

Mendapat pertanyaan tersebut, Ridwan Kamil menjawab jika posisinya saat ini dihadapkan pada dua pilihan.

"Kita bicara realita ya, jadi posisi saya itu ada dua pilihan, ibaratnya dua pintu lah," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di acara Fisipol Leadership Road to 2024 Seri #I , Kamis (02/12/2021).

Ridwan Kamil menyampaikan dua pilihan tersebut, pertama adalah melanjutkan periode dua dengan maju kembali dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Pilihan kedua kepemimpinan nasional dengan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"2024 Pak Jokowi selesai, jadi siapakah yang melanjutkan. Tadi Pak Dekan (Fisipol UGM) sudah memberikan pengantar bisa dari kepala-kepala daerah, bisa dari para menteri, dari partai politik, dari sumber-sumber kepemimpinan yang lain," urainya.

Belajar dari pengalaman dua kali ikut dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), lanjutnya, untuk maju dalam kontestasi menjadi pemimpin di Indonesia ada tiga syarat.

"Satu elektabilitas dan kesukaan, dua ada logistik, mahal kan triliunan lho untuk menjadi presiden saya dengar menurut riset kan, tuh Rp 8 triliun, duit dari mana Rp 8 triliun. Yang ketiga adalah partai yang mengusung karena sistem demokrasinya seperti itu," bebernya.

Dari tiga syarat tersebut, Ridwan Kamil mengaku baru memiliki elektabilitas dan tingkat kesukaan.

Dari hasil analisisnya, elektabilitas dan tingkat kesukaan itu berbanding lurus dengan kinerja. Kombinasi unsur teknokrasi, pencapaian, dan populisme.

"Nah jadi sekarang saya meningkatkan nomor satu yang saya miliki saja, karena itu yang paling murah, dengan kerja baik, ya sesekali populisme kan, bikin konten, laporkan apa, ya saya kembangkan," ungkapnya.

Baca juga: Kecewa Putusan Ridwan Kamil soal UMK 2022, Buruh: Kami Akan Melawan

Setelah elektabilitasnya baik dan kemudian ada partai yang tertarik dan akan mengusung dalam Pilpres 2024, mantan Wali Kota Bandung ini menyatakan tidak akan menolak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com