Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam 7 Kecamatan di HST Kalsel, 2.208 Jiwa Mengungsi

Kompas.com - 29/11/2021, 13:36 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi


BARABAI, KOMPAS.com - Banjir yang merendam 7 kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat ribuan warga terpaksa mengungsi.

Data terbaru dari Penerangan Kodim 1002/HST, Sertu Maskuri mengatakan, tak kurang 2.208 jiwa kini menghuni titik-titik pengungsian yang tersebar di 7 kecamatan.

"Data terbaru pagi ini. Sebanyak 2.208 warga yang mengungsi," ujar Sertu Maskuri saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).

Baca juga: 7 Kecamatan di HST Kalsel Terendam Banjir, Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat

Bantuan untuk para pengungsi, kata Maskuri, sudah mulai disalurkan, terutama bahan makanan.

"Kami sudah mendistribusikan bantuan berupa nasi bungkus ke titik-titik pengungsian," jelasnya.

Dia menambahkan, wilayah atau kecamatan yang paling banyak warganya mengungsi adalah Kecamatan Barabai.

Di Kecamatan Barabai, terdapat 9 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 1.030 orang.

Hingga saat ini, banjir di HST belum mereda walaupun sudah ada tanda-tanda penurunan air.

"Kami tetap melaksanakan pemantauan ketinggian debit air Sungai Barabai, Sungai Hantakan, Sungai Batu Benawa dan Sungai Haruyan," jelasnya.

Baca juga: Beberapa Hari Diguyur Hujan, 7 Kecamatan di HST Kalsel Terendam Luapan Sungai Barabai

Jika hujan tak kunjung mereda, dikhawatirkan debit air di keempat sungai itu terus meluap dan membuat banjir terus meluas.

Diberitakan sebelumnya, tujuh kecamatan di HST, Kalsel terendam banjir luapan Sungai Barabai, Minggu (28/11/2021).

Banjir diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang turun selama beberapa hari terkahir.

Petugas gabungan dari TNI Polri dan BPBD sert relawan bahu membahu mengevakuasi warga yang rumahnya terdampak banjir.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah, kantor pemerintahan dan juga tempat peribadatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com