Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima Bansos di Kota Blitar Naik Hampir 2,5 Kali Lipat Selama Pandemi, 9 PNS Masuk DTKS

Kompas.com - 25/11/2021, 18:34 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Jumlah warga Kota Blitar penerima bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial naik hampir 2,5 kali lipat selama pandemi Covid-19.

Lonjakan penerima beragam paket bansos itu terlihat dari kenaikan jumlah data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kota Blitar dari 25.589 jiwa pada awal 2020 menjadi 61.155 jiwa pada awal 2021.

Plt Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Priyo Istanto mengatakan, lonjakan jumlah penerima bansos terjadi akibat banyaknya pengajuan warga untuk masuk ke DTKS. Mereka terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Priyo mengungkapkan, terdapat 8.794 keluarga yang terdiri dari 25.589 warga Kota Blitar yang masuk DTKS berdasarkan pengesahan Januari 2020.

Jumlah DTKS Kota Blitar, lanjutnya, melonjak drastis di tahun 2021 menjadi 20.253 keluarga yang terdiri dari 61.155 jiwa.

Jumlah itu setara dengan 40 persen dari total populasi Kota Blitar sebanyak 150.000 jiwa.

Baca juga: 5 Hari Tinggalkan Rumah, Seorang Kakek di Blitar Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

"Bisa dipahami karena pandemi membuat ekonomi masyarakat menjadi sulit sehingga terjadi lonjakan penerima bansos," Priyo kepada Kompas.com, Kamis (25/11/2021).

Sembilan PNS masuk DTKS

Banyaknya jumlah pengajuan warga untuk dapat menerima bansos dari pemerintah, kata Priyo, sempat membuat Dinas Sosial Kota Blitar kewalahan dalam melakukan verifikasi.

Hal itu, menurut Priyo, menjadi sebab masuknya sembilan warga Kota Blitar yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di daftar DTKS Kota Blitar.

"Jadi ketika jumlah usulan dari RT dan RW itu banyak verifikasi yang kita lakukan sampai ada yang terlewat," jelas Priyo melalui telepon.

Selain banyaknya pengusulan nama baru untuk dimasukkan ke DTKS, lanjut Priyo, masuknya nama PNS ke DTKS juga terjadi lantaran adanya PNS yang masih berada dalam satu kartu keluarga (KK) dengan orangtuanya.

Padahal, jelasnya, orangtua PNS tersebut masuk dalam daftar DTKS.

"Ada satu kasus dimana seorang PNS masuk DTKS karena terbawa oleh ibunya yang sudah lebih dulu masuk DTKS. Jadi kebawa ibunya karena masih satu KK," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com