CILEGON, KOMPAS.com - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry melakukan pengetatan persayaratan menyebrang di Pelabuhan Merak, Banten, mulai 1 Desember 2021.
Penyeberangan hanya menerima e-ticket Ferizy berisi data lengkap sesuai kartu identitas dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Kemudian, dokumen vaksin serta hasil negatif Covid-19 berdasarkan tes antigen/PCR yang valid, ditunjukkan melalui Aplikasi PeduliLindungi.
"Mulai 1 Desember 2021, kami hanya menerima e-ticket berisi data lengkap sesuai identitas penumpang dan kendaraan," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin melalui keterangan resmi yang diperoleh Kompas.com, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Pelabuhan Merak–Bakauheni Jadi Usulan Pilot Project Tempat Promosi dan Pengembangan UMKM
Menurut Shelvy, pengguna jasa ferry di Pelabuhan Merak harus mengisi data penumpang dan kendaraan dengan benar saat melakukan reservasi tiket online di Ferizy.
Selain itu, saat proses check in, pengguna jasa juga diminta agar menyiapkan dokumen e-ticket berisi data lengkap yang akan diverifikasi oleh petugas di pelabuhan.
Menurut Shelvy, aturan tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jasa.
"Sesuai aturan, penumpang yang berhak atas santunan asuransi adalah penumpang yang terdata sesuai tanda identitas yang sah juga," ujar Shelvy.
Baca juga: Detik-detik Truk Pakan Ayam Terjun ke Laut di Pelabuhan Merak
Adapun aturan itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang jo Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 1965 tentang Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.
Kemudian dalam Peraturan Menteri (PM) Nomor 19 Tahun 2020 Pasal 5 ayat 3-4 dan PM No 28 Tahun 2016 Pasal 3 ayat 2 yang menegaskan bahwa pengguna jasa harus mengisi data sesuai identitas penumpang dan kendaraan.
Dalam proses pengisian data, calon penumpang harus mengisi identitas diri dan kendaraan secara lengkap sesuai KTP dan STNK, serta memastikan seluruh jumlah penumpang dalam kendaraan terdata di dalam tiket.
Hal itu perlu agar terdata dengan baik dan benar di dalam data manifes kapal.
"Jika pengguna jasa hanya melampirkan QR code tanpa ada data perjalanan, e-ticket tidak mencantumkan identitas diri, jumlah penumpang, golongan kendaraan, dan nomor polisi kendaraan, maka tidak akan dilayani petugas loket," kata Shelvy.