Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Gunungkidul yang Selalu Terisolasi Saat Hujan Deras

Kompas.com - 22/11/2021, 15:43 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Padukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tak berbeda dengan kampung lainnya.

Namun saat hujan melanda, muncul kekhawatiran sebagian besar warganya karena tidak bisa beraktivitas.

Sebab, akses jalan akan tertutup karena untuk masuk ke lima rukun tetangga (RT) padukuhan tersebut harus melewati crossway yang akan tertutup air jika intensitas hujan cukup deras.

Terletak di perbatasan Gunungkidul-Bantul, untuk menuju ke sana harus melewati hutan jati dan mahoni sepanjang kurang lebih 2 kilometer jalan bervariasi, mulai jalan beraspal disusul cor blok.

Baca juga: Gubernur Kalbar Tak Setuju Rencana Menteri PUPR soal Banjir: Lebih Penting Keruk Sungai Kapuas

Masuk ke Padukuhan Kedungwanglu disambut jembatan permanen.

Pencinta olahraga trabas di Gunungkidul tidak asing melalui kawasan tersebut, karena sering dijadikan even.

"Kedungwanglu ada tiga, pertama jembatan besar yang masuk kampung, dan dua jembatan yang di dalam kampung. Dua jembatan ini melalui sungai prambutan yang sering meluap saat musim hujan," kata salah seorang warga Kedungwanglu, Fauzi, kepada Kompas.com Senin (22/11/2021)

Dikatakannya, setiap hujan turun warga merasa khawatir tidak bisa keluar kampungnya.

Pasalnya ada jalan memutar pun, sulit dilalui karena harus melewati tebing dan menempuh sekitar 15 kilometer.

"Kalau terisolasi warga di sini makan (yang) adanya di sini, kalau di kampung ya apa saja bisa dimakan," kata Fauzi.

Baca juga: Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Diresmikan Jokowi, Gubernur Banten: Semoga Tidak Terisolasi Lagi

Dari pengamatan di lokasi, bekas lumpur sisa banjir beberapa hari yang lalu masih tersisa di salah jembatan crossway pada Jumat (19/11/2021). 

Dukuh Kedungwanglu, Burhan Tholib, mengatakan di wilayahnya ada delapan RT dari jumlah itu, ada lima RT yang lawan terisolasi saat musim hujan karena meluapnya air di Kali Prambutan.

"Saat musim hujan sering banjir dan warga di RT 3,4,5,6 dan 7 tidak bisa beraktivitas karena crossway yang dibangun terendam air," kata Burhan.

"Untuk RT 1,2, dan 8 memang tidak terisolir tetapi tidak bisa sekolah," kata dia.

Luapan terjadi karena sungai Prambutan ada pertemuan dengan Kali Oya sehingga alirannya tidak bisa lancar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com