KOMPAS.com - F, seorang narapidana perempuan di Lapas Kelas II B Singaraja, Bali melakukan percobaan bunuh diri di dalam lapas.
Ia sengaja meminum cairan detergaan saat mencuci di kamar mandi di lapas pada Kamis (18/11/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.
F adalah napi kasus narkotika. Ia masuk penjara pada tahun 2020 dan divonis 10 tahun penjara. F baru menjalani masa pidana satu tahun lalu.
Baca juga: Napi Perempuan di Bali Mencoba Bunuh Diri dengan TenggaK Cairan Detergen
Sebelum kejadian, F sedang mencuci baju di kamar mandi. Lalu ia meminum cairan detergen.
F kemudian ditemukan dalam kondisi lemas oleh rekannya yang ia langsung membunyikan alarm yang tersambung langsung ke pos komandan kaga.
Petugas blok, perwira piket dan Kalapas langsung melakukan kontrol dan membawa F ke RSUD Buleleng.
Kini kondisi F masih sudah membaik dan masih berada di RSUD Buleleng untuk pemulihan.
Baca juga: Sebelum Tewas, Napi yang Diduga Bunuh Diri Sedang Dihukum
"Langkah cepat sudah kami ambil dengan langsung membawa Warga Binaan tersebut ke Rumah Sakit guna mendapati perawatan lebih lanjut, Kami harap kejadian ini tidak terulang kembali" kata Kalapas Kelas IIB Singaraja, Mu Zaini pada Sabtu (20/11/2021)
Disinggung terkait penyebab warga binaan itu nekat mencoba bunuh diri, Zaini mengaku belum mengetahui.
Menurutnya warga binaanya itu masih dalam tahap observasi.
"Kondisinya sudah pulih, sudah kembali ke Lapas, tapi masih harus menjalani observasi. Karena masih dalam tahap pemulihan, kami belum sempat melakukan interogasi. Nanti pelan-pelan kami akan menggali dan bertanya kepada yang bersangkutan mengapa nekat melakukan aksi itu," terangnya.
Baca juga: Cekcok Saat Pesta Miras, Pria di Bolsel Tembak Mati 2 Rekannya lalu Bunuh Diri
Zaini pun menyebut, sejatinya pihaknya telah menyediakan layanan konseling untuk warga binaan.
Layanan itu dibuka setiap hari Rabu, bekerja sama dengan salah satu yayasan untuk memberikan ruang kepada warga binaan menhampaikan keluh kesahnya.
"Kalau yang melakukan percobaan bunuh diri ini sebenarnya anaknya ceria, dan pandai merajut. Kami belum tau pasti alasan dia melakukan hal itu, jadi belum bisa berkomentar banyak."
Baca juga: Munir Kartono, Pendana Bom Bunuh Diri Mapolresta Solo Sampaikan Permintaan Maaf
"Mungkin juga karena dia stress, mengingat blok khusus untuk warga binaan wanita kondisinya sudah overload. Dari kapasitas hanya 10 orang, sekarang sudah diisi hingga 20 orang," kata dia.