Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedimentasi Eceng Gondok di Rawa Pening Ambarawa Diolah Jadi Media Tanam

Kompas.com - 19/11/2021, 12:56 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sedimentasi karena eceng gondok di Danau Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah, menyebabkan luasannya menyusut.

Rawa Pening yang termasuk 15 danau kritis di Indonesia saat ini luasan permukaannya tersisa 1.850 hektare dari yang seharusnya 2.670 hektare.

Eceng gondok sudah menguasai hampir sebagian permukaan Rawa Pening serta hasil dari sedimentasi yang telah diangkat juga tergerus kembali saat hujan.

Belum lagi banyaknya tempat-tempat makan ikut berkonstribusi menimbulkan sedimentasi baru dari sampah makanan yang membusuk di dasar danau.

Baca juga: Petani yang Sawah Terdampak Revitalisasi Rawa Pening Dibebaskan dari Pajak dan Dapat Bantuan

Direktur Eksekutif Indonesia CARE Lukman Azis Kurniawan mengatakan, sedimentasi dan tanaman eceng gondok ini telah menimbulkan permasalahan bagi kehidupan sekitarnya berupa luapan air danau yang merendam kawasan pertanian masyarakat.

Selain itu, juga mengurangi debit air yang dapat ditampung di Rawa Pening, menurunkan kualitas air danau serta mengurangi jumlah ekosistem yang ada di dalamnya.

"Untuk mengatasinya, perlu penanganan komprehensif termasuk untuk pemanfaatan sedimentasi yang telah diangkat tersebut agar tidak kembali masuk ke dalam danau serta eceng gondok yang kini telah menutupi lebih dari 60 persen permukaan danau," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Lukman mengatakan, Yayasan Indonesia CARE bersama komunitas Negeri Lohjinawi (NLJ), Posko Jenggala dan Relawan Tani mencoba memanfaatkan limbah sedimentasi dan tanaman eceng gondok yang telah diangkat oleh tim Penyelamatan Danau Kritis untuk pemberdayaan dan penguatan para petani di Jawa Tengah.

"Ditargetkan 100.000 petani bisa terbantu melalui pembagian bibit unggul gratis hasil dari pemanfaatan sedimentasi sebagai media tanam dan eceng gondok sebagai pupuk organik dalam program konservasi danau kritis Rawa Pening ini," paparnya.

Baca juga: Lahan 500 Hektare Ditenggelamkan, Petani di Rawa Pening Ambarawa Pasang Spanduk Protes

Pembibitan yang dilakukan menjalankan sejumlah tanaman produktif di antaranya kubis, cabai, terong, seledri, daun bawang, bawang merah, tomat, kentang dan lain-lain.

"Tentunya media tanam yang digunakan dari hasil limbah sedimentasi tadi," ungkapnya.

Bibit-bibit tersebut selanjutnya dibagikan secara gratis ke ribuan petani di Jawa Tengah.

"Sudah ada sekitar 3.000-an petani yang menerima bibit gratisnya. Sedimentasi dari danau Rawa Pening ini mampu meningkatkan dua hingga tiga kali lipat hasil panen dibandingkan dengan pupuk biasa dalam luasan area yang sama," tambah Ketua Negeri Loh Jinawi (NLJ), Joko Windoro.

Koordinator Program Konservasi Rawa Pening dan distribusi bibit gratis untuk petani Indonesia CARE Muchsin mengatakan untuk mengembangkan program serta memperbanyak penerima manfaat perlu dukungan donatur perorangan maupun perusahaan melalui program company social responsibility (CSR) dan community development (Comdev).

"Kami mengajak masyarakat dan dunia usaha untuk peduli terhadap isu lingkungan demi masa depan anak cucu kita dan bumi tempat kita hidup," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com