Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Kali Longsor di Bukit Menoreh Sepanjang November 2021,BPBD: Waspada Rekahan Tanah

Kompas.com - 19/11/2021, 12:32 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Terdapat sedikitnya 17 tanah longsor di Dataran Tinggi Bukit Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sepanjang November 2021.

Tanah longsor muncul seiring meningkatnya curah hujan belakangan ini.

Terdapat banyak kerugian warga dari berbagai peristiwa longsor itu, tapi tidak menimbulkan korban jiwa.

“Ada beberapa titik longsor, terakhir ini di Kalurahan Kembang Kapanewon Nanggulan. Sebelumnya ada di Pengasih dan Girimulyo. Ada pula seperti di Kalibiru yang mengancam rumah yang terdiri di tebing,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi di ruang kerjanya, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Terdampak Longsor, Warga 2 Dusun di Polman Terisolasi hingga Kehabisan Sembako

Terjadi sejak awal bulan ini, beberapa kasus longsor mengakibatkan akses jalan warga rusak dan tertimbun longsor, jaringan listrik putus, talut roboh, pohon tumbang hingga merusak beberapa rumah.

Salah satu peristiwa longsor yang paling besar terjadi di Jalan Kutogiri-Gunungkelir, Pedukuhan Kembang, Senin (15/11/2021).

Jalan ini menghubungkan aktivitas warga antara Kalurahan Jatimulyo, Girimulyo dan Kalurahan Sidomulyo, Pengasih.

Tanah dari ketinggian 30 meter jatuh menimpa jalan. Akibatnya, semua badan jalan sepanjang 50 meter tertimbun material tanah setebal tiga meter.

Baca juga: Melihat Antusiasnya Warga Bukit Menoreh Memilih Lurah

Akibat lain, akses warga terganggu, kegiatan ekonomi warga terganggu, listrik padam beberapa hari, ribuan orang sempat hidup dalam blackout.

Semua kejadian telah kembali normal. Tersisa tanah longsor di Pedukuhan Kembang yang sampai sekarang masih terus diselesaikan.

“Dengan alat weloader, alat kecil ini kira-kira baru bisa selesai satu minggu,” kata Joko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com