Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jateng Bantu Selidiki Kasus Perampokan Gudang Rokok di Solo

Kompas.com - 16/11/2021, 19:14 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi tengah mengusut kasus perampokan gudang rokok di Kawasan Serengen Solo, Jawa Tengah.

Dalam peristiwa itu, seorang sekuriti bernama Suripto (35) tewas dibunuh kawanan perampok.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, pihaknya membantu Polresta Surakarta dalam penyidikan kasus tersebut.

"Saksi-saksi tengah diambil keterangannya dan bukti-bukti pendukung lain terus dikumpulkan," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Gudang Rokok di Solo Dirampok, Satpam Tewas dan Brankas Berisi Rp 270 Juta Raib

Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan, lanjutnya, lokasi perampokan tidak dilengkapi kamera CCTV.

"Ada CCTV membuat proses penyidikan lebih mudah terutama untuk identifikasi," jelas Iqbal.

Dia meminta kepada pemilik usaha dalam hal meningkat keamanan tidak hanya  menempatkan sekuriti tetapi juga harus didukung dengan pemasangan kamera CCTV.

"Saya berharap partisipasi masyarakat menjaga dan mencegah kriminalitas di lingkungannya. Salah satunya menggunakan teknologi CCTV yang sangat membantu memonitoring serta mencegah tindak pidana serta mempermudah Polri untuk identifikasi," pungkas Iqbal.

Baca juga: Perampokan Bos Elpiji di Padang Ternyata Didalangi Pembantu dan Dibantu Satpam

Diberitakan sebelumnya, Seorang petugas keamanan sebuah gudang rokok di Kawasan Serengan, Solo, Jawa Tengah ditemukan tewas diduga korban perampokan dengan pembunuhan, Senin (15/11/2021).

Kapolsek Serengan Kompol Suwanto menerangkan, kronologi kasus dugaan perampokan dengan pembunuhan terhadap petugas keamanan.

Bermula petugas SPKT Polsek Serengan menerima laporan dari salah satu karyawan gudang rokok pada 06.45 WIB.

Karyawan tersebut melaporkan ada petugas keamanan diketahui bernama Suripto (35) tergeletak di lantai gudang rokok.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya bersama dengan anggotanya langsung mendatangi ke lokasi kejadian.

"Kita lakukan pengecekan dan dilakukan pengecekan oleh Inafis ditemukan ada tanda-tanda kekerasan," kata Suwanto.

Suwanto menambahkan, warga Joyotakan, Serengan, tersebut diduga telah meninggal sekitar delapan jam.

"Kejadian tersebut diperkirakan di atas pukul 02.00 WIB," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com