BANDUNG, KOMPAS.com - Cekcok Valencya (45) dan suaminya, Chan Yung Ching, berbuntut panjang. Ibu dua anak berdomisili di Karawang, Jawa Barat, itu dituntut satu tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) PN Karawang lantaran memarahi suaminya yang pulang dalam kondisi mabuk.
Baca juga: Cerita Valencya, Dituntut Penjara karena Marahi Suami Mabuk: Kaget Omelannya Direkam Jadi Alat Bukti
Seperti diketahui, Valencya sendiri dilaporkan suaminya ke polisi pada September 2020 lalu dan ditetapkan tersangka pada 11 Januari 2021. Pada 11 November 2021 lalu, Valencya menghadapi sidang tuntutan di PN Karawang.
Baca juga: Marahi Suami Mabuk, Istri Malah Dituntut 1 Tahun Penjara, Peradi Karawang: Secara Nurani, Tidak Adil
Terkait pasal kekerasan psikis
Terkait penetapan tersangka ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago angkat bicara.
Erdi menjelaskan bahwa pihak kepolisian menetapkan tersangka berdasarkan pertimbangan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
Baca juga: 9 Jaksa di Karawang Diperiksa Usai Tuntut Penjarakan Ibu yang Marahi Suaminya Pulang Mabuk
"Ada beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh direktorat kriminal umum ya, kemudian juga kalau tidak salah yang dilaporkan itu masalah Pasal 45 UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga di mana Pasal 45 ini kan terkait masalah melakukan kekerasan psikis dalam lingkungan rumah tangga," kata Erdi dihubungi Selasa (16/11/2021).
Bukti kekerasan psikis jadi ranah ahli
Disinggung bukti kekerasan seperti apa yang dilakukan Valencya terhadap mantan suaminya itu, Erdi menyebut bahwa hal tersebut merupakan ranah ahli.
Valencya dan Chan Yung Ching sendiri sudah sah bercerai sejak Januari 2020.
Baca juga: Dituntut 1 Tahun Penjara karena Marahi Suami Mabuk, Valencya: Saya Enggak Nyangka
"Ya tentunya ada hal yang menyangkut petunjuk dan bukti berdasarkan keterangan-keterangan siapa pun juga yang ada di situ yang terkait baik itu pelapor, terlapor, saksi dan mungkin itu ahli, nah itu dijadikan sebagai resume dalam artian untuk meyakinkan penyidik untuk melanjutkan ke tingkat penuntutan," ucap Erdi.
Mediasi sudah dilakukan
Ditanya, apakah polisi sudah melakukan upaya mediasi penyelesaian secara kekeluargaan terhadap Chan dan Valencya, Erdi mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilakukan namun tak menemukan titik temu.
"Sepertinya sudah tapi tidak ada kesepakatan atau titik temu untuk mediasi tersebut gitu," ucap Erdi.
Dikatakan, saat ini kasus terus tersebut terus berjalan dan perkaranya sudah dilimpahkan ke kejaksaan Tinggi Jabar.
"Sedang dilakukan proses penuntutan oleh kejaksaan tinggi pada sidang pengadilan saat ini," kata Erdi.