AMBON, KOMPAS.com- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku berlangsung ricuh.
Kericuhan terjadi setelah proses penghitungan suara berlangsung di kantor Desa setempat, Minggu sore (14/11/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 13 November 2021
Massa yang tidak puas dengan hasil Pilkades menyerang dan melempari kantor desa.
Mereka mengeluarkan semua kotak suara dan fasilitas yang ada di kantor tersebut kemudian membakarnya.
Selain membakar kotak suara dan fasilitas kantor desa, massa juga ikut membakar meja, kursi serta fasilitas lainnya di kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.
Kepala BPD Buano Utara, Bakri Nanilette mengakui aksi anarkistis itu dilakukan bebeerapa saat setelah menghitungan suara dilakukan.
“Itu kejadian setelah penghitungan suara. Jadi panitia sedang bersiap-siap mendatangani berita acara, tiba-tiba massa menyerang dan melempari kantor desa sehingga panitia semua lari. Saat itu massa kemudian mengeluarkan semua kotak suara lalu membakarnya di depan kantor desa,” kata Bakri kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (15/11/2021).
Baca juga: 3 Tersangka Kasus Korupsi Proyek Cold Storage di Maluku Barat Daya Ditahan
Aksi pembakaran kotak suara dan fasilitas desa itu diduga dilakukan tiga pendukung calon kepala desa yang kalah dalam pilkades tersebut.
Terkait insiden itu, Bakri mengaku sangat menyesalkan kejadian yang berujung pada pembakaran kotak suara dan fasilitas desa.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 5 Desa di Balangan Kalsel Terendam Banjir