SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, jumlah UMKM offline yang beralih ke transaksi e-commerce meningkat drastis selama pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Teten usai membuka acara Rakornas Transformasi Digital Koperasi dan UMKM di Hotel Novotel, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/11/2021) malam.
Setidaknya 25,6 persen UMKM hadir pada ekosistem digital atau sekitar 16,4 juta pelaku usaha dan 245 koperasi telah mengadopsi teknologi digital dalam kegiatan operasionalnya.
Baca juga: Berkat Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Semarang Rp 505,7 Juta Uang Negara Dikembalikan
"Selama pandemi terjadi percepatan yang luar biasa. Jadi sebelum pandemi, UMKM kita yang terhubung ke ekosistem digital hanya 8 juta. Saat ini hanya dalam 1,5 tahun itu, 16,4 juta atau naik 105 persen. Padahal, dalam 10 tahun hanya 8 juta," ungkap Teten, Jumat.
Ia juga mencatat bahwa transaksi e-commerce meningkat sebesar 54 persen atau lebih dari 3 juta transaksi per hari selama pandemi Covid-19.
"Serta ekonomi digital Indonesia berpotensi senilai 124 juta dollar AS atau kurang lebih Rp 1.700 triliun pada 2025," katanya.
Berkaca dari pengalaman pandemi, Teten menuturkan, UMKM yang bisa tumbuh adalah yang sudah terhubung ke ekosistem digital.
Untuk itu, diperlukan koordinasi untuk mengonsolidasi seluruh kementerian, lembaga, daerah, stakeholder lain, termasuk dari para pelaku e-commerce untuk menetapkan peta jalan dan strategi bersama guna percepatan digitalisasi.
Selain itu, diperlukan pula pendekatan ekosistem mencakup proses bisnis dari hulu ke hilir atau end to end digital transformation dan pendampingan bagi koperasi dan UMKM Indonesia sehingga dapat mengoptimalkan sepenuhnya platform digital.
"Maka, besar harapan kami dengan adanya rakornas ini lahir inovasi-inovasi baru dalam melahirkan wirausaha muda produktif, Koperasi Modern berbasis digital, start up digital yang berkarakter konsolidator dan agregator bisnis model inovatif," jelasnya.
Baca juga: 10 Hari Nihil Kasus Baru Covid-19, Pemkab Semarang Tetap Siagakan Rumah Singgah
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri acara secara virtual.
Ganjar mengatakan, penetrasi penjualan digital bisa menjadi strategi untuk dapat memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk.
"Ada dua kunci utama digitalisasi usaha yaitu kolaborasi dan inovasi. Sejalan dengan hal
tersebut maka pelaku usaha UKM dituntut untuk mampu beradaptasi dengan segala kemajuan digitalisasi dan memahami perkembangan tren pasar dalam negeri maupun global," ujarnya.