SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri sebuah forum diskusi tentang ekonomi di Surabaya, Jumat (12/11/2021).
Dalam forum tersebut, ia memamerkan usaha mikro di Jakarta tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Salah satu cara yang dipakai mewujudkan hal itu dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca juga: Mencicipi Pedasnya Sego Sambel Mak Yeye, Penyetan Legendaris di Surabaya yang Ada Sejak 1982
Anies menjelaskan Pemprov DKI mendorong usaha mikro memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Penjual kaki lima kalau tidak memanfaatkan teknologi digital pangsa pasarnya itu itu saja, tidak berkembang," kata Anies di Surabaya, Jumat.
Anies menceritakan pengalamannya saat makan di sebuah warung Pecel Lele di Jakarta. Saat itu, pembeli di warung tersebut hanya tiga orang.
Namun, Anies merasa menunggu terlalu lama untuk bisa dapat pelayanan dari pemilik warung.
"Saat saya tanya ternyata si penjual Pecel Lele dari Lamongan ini sedang sibuk melayani delivery order," terangnya.
Hal tersebut adalah bukti bahwa teknologi digital dibutuhkan untuk kepentingan pemasaran produk usaha mikro.
Selain mendorong pemanfaatan teknologi, kata Anies, Pemprov DKI juga memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha mikro untuk berusaha.
Baca juga: Nenek Samiyah yang Tidur di Lemari Kini Dirawat di Griya Werdha Surabaya
Sebelum pandemi, usaha mikro yang punya izin usaha berjumlah 28.000 usaha. Setelah Pemprov DKI melakukan pendataan dan pendampingan, usaha mikro yang mengantongi izin mencapai 240.000 usaha.
Sebelum menghadiri acara diskusi di Surabaya, Anies mengaku bertemu Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar di Kabupaten Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.