YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kasus Covid-19 dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih terus bertambah.
Total sudah ada 29 orang, dan satu sekolah dasar pembelajaran tatap muka (PTM) harus ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Total sampai hari ini sudah ada 29 orang (terkonfirmasi positif)," kata Panewu (camat) Sanden, Deni Ngajis Hartono saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Jumat (12/11/2021) petang.
Baca juga: RS Lapangan Khusus Covid-19 Rawat Puluhan Pasien Klaster Takziah di Bantul
Dijelaskan untuk tracing terakhir hasilnya keluar pada Rabu (10/11/2021), tapi Deni mengaku tidak ingat berapa orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif.
Kasus ini bermula dari salah satu guru SMKN 1 Sedayu yang kemudian mengajar mengaji di TPA di dekat rumahnya, Kalurahan Srigading, Sanden.
Menularkan kepada murid TPA, dan setelah di-tracing keluarganya terus bertambah hingga saat ini.
Deni mengatakan, karena ada siswa yang belajar di SD Piring 1, Kalurahan Murtigading, PTM di sekolah tersebut dihentikan sementara sejak Jumat (5/11/2021).
"(SD ditutup) sampai nanti tracing terakhir, sampai habislah istilahnya, jangan sampai nanti kita masukkan dari hasil tracing ada hasil lagi," kata Deni.
Baca juga: Buntut Klaster Takziah Bantul, PTM Terbatas di Sedayu Dihentikan
Disinggung mengenai tracing, Deni mengaku tidak mengetahui secara pasti, hanya saja nanti saat sudah keluar hasilnya bisa diketahui jumlahnya.
Sebelumnya, Deni membenarkan adanya 15 warga kalurahan Srigading yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Nuwun sewu (mohon maaf). Salah satu guru itu rodo ngeyel (agak bandel) sebelum diisolasi mandiri itu sempat mengajar (TPA) di rumahnya," kata Deni.