YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Nama Abdul Rohman menjadi perbincangan di kalangan peneliti dunia.
Penelitiannya soal produk halal banyak dikutip peneliti lain sebagai referensi penelitian.
Banyaknya peneliti yang mengutip hasil karyanya membuat Abdul masuk dalam Top 2 Percent World Scientist.
Baca juga: 58 Peneliti Indonesia Masuk Top 2 Percent World Ranking Scientist 2021, Siapa Saja Mereka?
Rohman mengawali penelitian produk halal pada 2008. Bermula saat perwakilan Universitas Gadjah Mada (UGM) berkunjung ke Institute Penyelidikan Halal di Malaysia.
Ia diajak oleh Wakil Rektor UGM kala itu, Prof. Dr Retno Sunarminingsih.
Dari kunjungan itu Rohman mulai tertarik dengan penelitian yang menyangkut soal produk halal.
Ketertarikannya itu juga didorong oleh Retno yang menyarankannya untuk membuat penelitian soal produk halal.
“Saya disarankan oleh Bu wakil rektor untuk mengambil penelitian tentang halal untuk S-3-nya. Jadilah S-3 saya tentang halal, di ijazah saya adalah doktor di bidang halal food analytic,” kata Rohman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/11/2021).
Baca juga: 3 Guru Besar UGM Masuk Daftar 2 Persen Peneliti Teratas Dunia
Penelitian dilakukannya jauh sebelum adanya Undang-undang Jaminan Produk Halal yang mewajibkan semua produk harus bersertifikat halal.
“Di UGM sudah ada peneliti halal tahun 2008 pada waktu itu, kita bareng-bareng melakukan penelitian. Halal research group namanya,” kata Rohman yang juga dosen Fakultas Farmasi UGM.
Kelompok penelitiannya sekarang sudah berkembang pesat, sekarang sudah menjadi pusat unggulan iptek perguruan tinggi.