SEMARANG, KOMPAS.com - Teddy Sulistio yang mundur dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Salatiga bertemu pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah di Panti Marhaen Kota Semarang, Selasa (9/11/2021) 13.00 WIB.
Pertemuan itu untuk mengklarifikasi surat pengunduran diri Teddy sebagai Ketua DPC sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Salatiga.
Teddy menjelaskan agenda pertemuan hanya berlangsung sekitar 5 menit.
"Agenda membacakan surat (pengunduran diri) dari saya. Pak Bambang Sukarno mengatakan apakah betul surat ini dari saya? Saya jawab betul. Berikutnya Pak Bambang menyampaikan surat ini akan kita tindak lanjuti ke DPP sungguh pun saya sudah berkirim surat kepada DPP," jelasnya usai pertemuan di Panti Marhaen, Selasa (9/11/2021).
Baca juga: Gempa Ke-41 Guncang Salatiga dan Sekitarnya, Kedalaman 1 Kilometer
Selanjutnya, otoritas keputusan terkait pengunduran dirinya ada pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Pak Bambang Sukarno mengatakan otoritas keputusan ada pada Bu Ketum apakah dikabulkan atau tidak, apakah Mas Teddy memahami? Saya jawab sangat memahami. Saya orang lama. Kemudian Pak Bambang baik dengan demikian rapat selesai mari kita akhiri," ucap Teddy.
Teddy masih menunggu keputusan Megawati terkait surat pengunduran dirinya apakah dikabulkan atau tidak.
"Saya tidak mau berandai-andai karena itu wilayah sakral Bu Mega. Selanjutnya keputusan ada pada Bu Ketum. Tapi sekali lagi itu risiko saya melakukan kritik secara terbuka," ungkap Teddy.
Teddy pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman dengan pengunduran dirinya.
Baca juga: Salam dari Binjai Ditirukan Anak-anak Salatiga, Pohon Pisang di Kebun Roboh
Sebab, bukan tanpa alasan dirinya memutuskan mengundurkan diri dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Teddy mengungkapkan keputusannya mengundurkan diri karena begitu besar kecintaannya kepada partai yang telah membesarkan namanya.
"Saya maaf kalau ada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman. Karena saya terlalu mencintai partai ini ibarat partai itu gadis cantik saya imgin sepertu yang saya kenal dulu. Bukan sekarang yang penuh perhiasan tapi hatinya sudah berubah. Saya mencintai partai dengan darah, ideologis dan keyakinan saya sebagai persembahan untuk partai yang saya cintai," kata Teddy.