Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ferry, Ditemukan Tewas di Sungai, Diduga Kejang Saat Memancing

Kompas.com - 09/11/2021, 06:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Fery Ashari (34), warga Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas di pinggir sungai dengan posisi kepala tercelup ke air, Senin (8/11/2021) siang.

Diduga ia mengalami kejang-kejang dan kehabisan napas. Lalu, ia terjatuh tengkurap dengan posisi kepala terbenam di air.

Menurut keterangan keluarga, Ferry sempat mengalami gangguan saraf karena benturan di kepala saat kecelakaan 12 tahun silam.

Sejak saat itu, ia kerap mengalami kejang jika kelelahan.

"Tahun 2009 korban pernah mengalami kecelakaan di Bali dan mengalami gegar otak parah. Apabila sedang capek, korban akan kejang-kejang," ujar Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Senin petang.

Baca juga: Pemancing di Blitar Ditemukan Tewas dengan Kepala Terbenam di Sungai

Pamit mancing

Sebelum kejadian, Ferry terlihat memancing di pinggi Sungai Rau. Namun sekitar pukul 12.30 WIB, salah satu warga sekitar, Sriatun, melihat tubuh Ferry tengkurap di pinggir sungai.

Saat itu Sriatun hendak memetik nangka muda di belakang rumahnya.

"Pohon nangka itu hanya sekitar tiga meter dari bibir sungai di mana korban dilihatnya tengkurap dan kepalanya terbenam ke air sungai," ujar Udiyono saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon.

Baca juga: Minim Saksi, Begini Cara Polisi Temukan Pencuri Uang Rp 427 Juta Milik Peternak Sapi di Blitar

Sriatun kemudian memberitahukan hal itu ke sejumlah tetangganya di Kelurahan Sutojayan.

Warga lalu mendatangi lokasi tersebut dan mendapati korban ternyata sudah tidak bernyawa.

Dari olah kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan bukti-bukti mencurigakan yang dimungkinkan menjadi penyebab kematian korban.

"Jadi seperti orang tenggelam," kata dia.

Baca juga: Disangka Suara Petir, Ternyata Pohon Kelapa Tumbang dan Timpa 2 Rumah di Blitar

Diduga ia meninggal karena sakit yang diderita.

"Menurut keluarga, seharusnya obat itu diminum untuk menghindari terjadinya kejang yang datangnya tiba-tiba," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com