LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah buku yang diduga bermuatan paham radikal dan sejumlah senjata tajam disita oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Lampung.
Barang-barang itu ditemukan saat Densus 88 Antiteror menggeledah bekas Kantor Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA) Lampung cabang Pringsewu.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, penggeledahan itu dilakukan pada Kamis (4/11/2021).
Baca juga: 5 Hal yang Terungkap dari Operasi Densus 88 di Lampung
Sehari sebelumnya, polisi juga menggeledah bekas Kantor LAZ BM ABA Lampung di Way Halim, Bandar Lampung.
"Penggeledahan ini adalah tindak lanjut dari kegiatan penangkapan para pelaku tindak pidana terorisme di Lampung," kata Pandra saat dihubungi, Senin (8/11/2021).
Pandra mengatakan, bekas Kantor LAZ BM ABA cabang Pringsewu sudah berganti nama menjadi Yayasan Ishlahul Umat Lampung.
"Dari keterangan warga sekitar, kantor ini sebenarnya adalah kantor LAZ BM ABA cabang Pringsewu. Namun sudah satu tahun berganti nama," kata Pandra.
Baca juga: Operasi Densus 88 di Lampung, 7 Orang Ditangkap Terkait Terorisme
Dari penggeledahan kantor tersebut, selain menemukan sekitar 400 kotak amal, polisi juga menemukan puluhan buku yang diduga mengandung konten aksi jihad dan terorisme.
Kemudian, sejumlah senjata tajam yang ditemukan berupa golok, badik, dan belati.
Pandra mengatakan, dari penggeledahan di Kantor LAZ ABA Way Halim Bandar Lampung dan Pringsewu, disita sekitar 1.200 kota amal yang diduga untuk pendanaan aksi terorisme.
Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung langsung melakukan pengawasan terhadap kotak amal dan lembaga amil zakat.
Kepala Kanwil Kemenag Lampung Juanda Naim mengatakan, pemantauan dan pengawasan ini untuk antisipasi penyelewengan lembaga amil zakat yang menghimpun dana dari masyarakat.
Baca juga: Imbas Penangkapan Terduga Teroris JI di Lampung, Ribuan Kotak Amal Ditarik dari Peredaran
“Lembaga pengelola zakat harus terbuka, berakuntabilitas dalam pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak, sedekah, yang dikelola secara profesional, sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga," kata Juanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.